Menteri Sosial Tinjau Langsung Penyaluran Bantuan PKH di Pringsewu

Menteri Sosial Tinjau Langsung Penyaluran Bantuan PKH di Pringsewu

Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Dalam kesempatan itu, untuk meninjau langsung proses penyaluran bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Pos Pringsewu pada Jumat (20/12) ini dihadiri oleh 150 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Momentum ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024.

Dalam sambutannya, menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini menekankan pentingnya pemanfaatan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

"Sekarang kami di PT POS Indonesia Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung untuk menyalurkan bantuan dari pemerintah yang melalui Kementerian Sosial. Tentu bantuan-bantuan dari pemerintah itu adalah atas arahan Presiden lewat Kementerian Lembaga atau juga lewat pemerintah daerah. Nah yang kita salurkan hari ini yang khusus lewat Kementerian Sosial. Dimana bantuan ini, bantuan bersyarat. Bantuan yang peruntukannya itu jelas," ujar Gus Ipul.

Ia juga menyoroti kategori penerima PKH yang meliputi lansia, ibu hamil, bayi berusia di bawah 11 bulan, serta anak-anak usia sekolah. Bantuan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Namun, Gus Ipul menegaskan bantuan sosial tidak dimaksudkan untuk menjadi sumber penghidupan permanen.

"Setelah itu yang penting ibu bapak sekalian harus punya tekad untuk bisa lebih mandiri lewat program pemberdayaan. Memang pertama bantuan sosial, tapi tidak boleh berpikir seumur hidup mengandalkan bantuan sosial," tegasnya.

Di sela-sela kunjungan, Gus Ipul menyempatkan diri berdialog dengan salah satu penerima manfaat, Lucy Marlina, seorang warga Pekon Margakaya, Pringsewu. Lucy, yang baru enam bulan menjadi peserta PKH, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterima.

"Hari ini saya mendapatkan bantuan sebesar Rp 1.650.000. Sangat membantu sekali untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya," kata Lucy.

Gus Ipul pun memberikan perhatian khusus kepada Lucy, menanyakan tentang rencananya untuk mandiri di masa depan.

"Ibu, mau nggak punya tekad untuk bisa segera keluar dari program PKH berubah jadi program pemberdayaan?" tanya Gus Ipul.

"Mau, Pak. Saya pingin dagang seperti dulu, Pak. Saya kan dulu dagang kain, Pak. Dagang kain. Sempat belanja banyak. Dan saya punya teman yang bisa saya titipkan ini. Jadi saya mendapatkan hasil itu per bulan, Pak. Kalau kayak mau lebaran, gitu," jawab Lucy.

Menanggapi hal itu, Gus Ipul memberikan motivasi bahwa semangat seperti ini yang pihaknya butuhkan. Bagi penerima manfaat yang masih muda dan produktif, ia mengajak agar bertekad untuk lebih maju.

"Mari kita bareng-bareng punya tekad untuk bisa lebih maju lagi. Tidak bergantung sama Bansos. Tidak bergantung pada program-program perlindungan sosial. Tapi program-programnya pemberdayaan. Sehingga ibu akan lebih mandiri secara ekonomi. Kemudian punya berpikir yang lebih maju ke depan untuk memikirkan kemajuan anak-anaknya," pungkas Gus Ipul.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi, dalam kesempatan yang sama memaparkan capaian penyaluran bantuan sosial. Saat ini, penyaluran bantuan PKH dan sembako untuk triwulan III dan IV sudah mencapai 95%.

"Untuk jumlah KPM yang disalurkan seluruh Indonesia, ada 4,2 juta keluarga penerima manfaat. Jumlah total dana yang disalurkan Rp 6,6 triliun total seluruh Indonesia. Kemudian sampai dengan hari ini, sudah tersalur sebanyak 95 persen dari total 4,6 juta KPM yang diserahkan kepada POS Indonesia tadi. Targetnya terakhir 25 Desember 100 persen," kata Faizal.

"Insyaallah. Jadi sebelum akhir tahun, sudah bisa menerima semua, sehingga bisa digunakan untuk keperluan bulan Setelah akhir tahun dan juga awal Januari nanti," pungkasnya.

Sumber