Menteri Wihaji Luncurkan Program Genting demi Turunkan Stunting

Menteri Wihaji Luncurkan Program Genting demi Turunkan Stunting

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga), Wihaji, resmi meluncurkan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Program ini untuk mengatasi masalah stunting.

"Peluncuran Genting ini merupakan upaya, karena masih tingginya angka stunting di Indonesia, yaitu sekitar 21,5 persen pada tahun 2023, dan hanya menurun sekitar 0,1 persen dibanding dengan tahun sebelumnya," ujar Wihaji seusai peluncuran program Genting di Danau Cipule, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, dilansir detikJabar, Kamis (5/12/2024).

Program Genting merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting, sesuai amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021, yang menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai koordinator utama. Program ini bertujuan untuk memberikan intervensi strategis, terarah, dan tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting.

"Upaya-upaya dalam program Genting tersebut nantinya akan lebih fokus kepada intervensi sasaran berisiko stunting dalam rangka pencegahan terjadinya stunting baru, baik dengan melakukan intervensi spesifik maupun sensitif," kata dia.

Wihaji menjelaskan Genting merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting, melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh menjadi bagian dari upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting.

"Melalui kegiatan Genting ini, diharapkan agar balita berisiko stunting mendapatkan bantuan untuk peningkatan gizi, dan kesehatan serta keluarga yang memiliki balita berisiko stunting mendapatkan edukasi, dan bantuan lainnya untuk pemberdayaan keluarga di mana kegiatan ini akan diprioritaskan pada keluarga miskin berisiko stunting," imbuhnya.

Genting merupakan gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan tidak stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh (OTA), yang berperan sebagai pemberi bantuan.

"Orang tua asuh stunting ini akan membantu keluarga yang berisiko stunting selama 1.000 hari kehidupan mulai dari dalam kandungan, mereka (orang tua asuh) bisa dari perorangan maupun lembaga, seperti BUMD, individu atau perseorangan, komunitas, swasta, perguruan tinggi atau akademisi, serta media," ucap Wihaji.

Baca selengkapnya di sini.

Sumber