Menu Makan Bergizi Gratis di Tangsel Hari Pertama, Ayam Semur dan Sayur Capcay
TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - SD Negeri Lengkong Wetan 1 dan 2 menjadi lokasi pertama yang didistribusikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1/2025).
Berdasarkan pengamatan Kompas.com, menu makan bergizi gratis yang disajikan meliputi nasi dengan lauk ayam semur, sayur capcay, buah jeruk, dan susu putih berukuran 125 ml.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Tangsel, Nindy Sabrina menjelaskan bahwa makanan dan sajikan mengandung karbohidrat, protein, dan lemak dengan takaran yang telah ditentukan oleh ahli gizi.
Selain itu, higienitas makanan juga dipantau langsung oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.
"Memang semuanya sudah diukur, jadi ada patokannya. Kami juga punya ahli gizi sendiri, sudah ada standar gizinya sendiri," kata Nindy saat dikonfirmasi, Senin.
Di sisi lain, para siswa mengaku senang dengan adanya program makan bergizi gratis tersebut. Salah satunya Azkia (8), siswi kelas 2 di SDN Lengkong Wetan 2. Dia mengatakan, menu yang disajikan enak dan sesuai dengan porsinya.
"Menunya enak, tadi makannya pakai ayam sam sayur. Ada susu juga. Tadi aku makannya habis, enggak kebanyakan," kata Azkia.
Begitu pula dengan Dier Azhari (9), siswa kelas 3 SDN Lengkong Wetan 2. Dia tidak menyisakan sedikitpun makanan yang diberikan oleh pihak Badan Gizi Nasional (BGN).
"Porsi makanannya pas, enak juga. Aku baru ikut programnya," ucap Dier.
Sebelumnya, program makan bergizi gratis resmi diluncurkan hari ini, Senin (6/1/2025), dengan target awal melibatkan tujuh sekolah di Tangsel.
Program ini bertujuan untuk menyediakan makanan sehat bagi anak-anak sekolah guna memenuhi kebutuhan gizi mereka.
"Kami sedang mengusahakan agar programnya berjalan sesuai jadwal. Hingga saat ini, persiapan sudah 90 persen, termasuk peralatan, data sekolah, dan operasional," kata Nindy.
Tujuh sekolah yang terlibat dalam program ini terdiri dari lima sekolah dasar (SD), satu sekolah menengah pertama (SMP), dan satu sekolah menengah atas (SMA).
Setiap dapur dirancang untuk melayani hingga 3.000 siswa dengan distribusi makanan dalam radius dua kilometer dari lokasi dapur.
Pihak penyelenggara juga telah menjadwalkan berbagai menu yang akan disiapkan selama 22 hari ke depan, sesuai dengan rekomendasi ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak.
"Menu kami disusun oleh ahli gizi dengan standar gizi seimbang. Setiap dapur diwajibkan memiliki ahli gizi yang bertanggung jawab. Selain itu, kami juga dipantau oleh Dinas Kesehatan setempat," jelas Nindy.