Menuju Bank Jateng Borobudur Marathon 2024, Komunitas Lari Ramaikan Lomba di The Big Tour

Menuju Bank Jateng Borobudur Marathon 2024, Komunitas Lari Ramaikan Lomba di The Big Tour

KOMPAS.com - Sejumlah 27 komunitas lari di Semarang dan sekitarnya meramaikan berbagai rangkaian lomba the big tour Bank Jateng di GOR Tri Lomba Juang, Kota Semarang, Minggu (3/11/2024).

Ini merupakan acara menuju event puncak bertajuk Bank Jateng Borobudur Marathon yang akan berlangsung 1 Desember 2024.

Pantauan Kompas.com, ratusan anggota komunitas lari telah melakukan pemanasan sebelum lomba dimulai pukul 06.30 WIB.

"Hari ini the big tour ini dalam rangka persiapan menuju Bank Jateng Borobudur Marathon pada 1 Desember 2024. Ini diikuti komunitas-komunitas lari yang ada di Semarang, Salatiga, dan sekitarnya," ujar Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Bank Jateng, Aris Setiawan.

Aris membuka acara dengan flag off lomba estafet lari dari perwakilan beberapa komunitas lari. Kemudian dilanjutkan dengan lomba tarik tambang antarkomunitas.

Bila tahun lalu rangkaian marathon dibuka dengan Friendship Run, kali ini acara dibuka dengan silaturahim komunitas yang dikemas dalam the big tour di dua kota, yakni Yokyakarta dan Semarang.

"Tahun ini kita ubah dengan konsep yang seperti hari ini. Yang ini memang kami ingin silaturahmi, kumpul bareng komunitas lari, bermain bareng," imbuh dia.

Bank Jateng Borobudur Marathon akan diikuti 10.000 peserta dari berbagai kategori. Mulai dari 10K, 21K atau half marathon dan 42K atau marathon.

Memfasilitasi para pelari, Bank Jateng menggandeng 30 UMKM di Magelang untuk terlibat dlam acara tahunan itu.

"Ada sekitar 30 UMKM, ini baru. Kami kurasi produk yang mereka jual ini dipastikan memang layak. Ada pembinaan juga. Tentu perputaran uang tumbuh." 

"Makanya kami adakan terus, ini sudah yang ke-8," lanjut dia.

Sementara itu Wakil Pemimpin Redaksi Kompas, Adi Prinantyo, menegaskan World Athletics Label yang telah dikantongi merupakan komitmen untuk memberikan pengalaman lari terbaik bagi ribuan peserta.

"Dengan adanya label ini kita dituntut untuk lebih profesional dalam menggelar event. Ini sudah (marathon) ke-8 kali, tentu harus lebih optimal dan dari segi kualitas selalu mencegah komentar kurang baik dari peserta," ujar Adi.

Menurutnya, selama ini respons peserta terkait penyelenggaraan acara cenderung positif sehingga harus dipertahankan dan labelnya akan terus ditingkatkan.

Salah satunya menambah jumlah tim medis yang bertugas guna mencegah terjadinya cedera pada peserta lari.  Lalu menambah jumlah water station dan fruit station.

Kendati demikian, untuk mencegah cedera dia meminta pelari bersiap sesuai jarak yang ditempuh atau diikuti.

"Pengaruh (label) terhadap race, keselamatan dan kenyamanan pelari, misal kehadiran water station atau pos hidrasi di kilometer yang sudah ditentukan, tim medis lebih proper, bersiaga lebih baik dan lebih optimal."

"Itu antara lain yang kami utamakan, selain juga sterlisasi rute sehingga intrusi kendaraan bermotor kita minimalkan," ungkap Adi.

Sumber