Merdeka Copper MDKA Kebut Transisi ke Portofolio Jumbo
Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk. sedang melakukan transisi menuju portofolio aset berskala besar.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) Albert Saputro bahwa grupnya tengah bertransisi menuju portofolio aset skala besar dari saat ini yang memiliki aset skala menengah.
Poin itu disampaikan Albert setelah MDKA dan anak usahanya, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) merilis laporan keuangan untuk periode 9 bulanan tahun 2024.
Berdasarkan Laporan Keuangan yang dirilis Rabu (18/12/2024), MDKA mencatatkan rugi yang makin lebar ke posisi US$67,02 juta atau sekitar Rp1,03 triliun (asumsi kurs Rp15.384 per dolar AS) sepanjang periode Januari sampai dengan September 2024.
Sementara itu, MBMA mencatatkan laba bersih sebesar US$18,46 juta atau sekitar Rp284,06 miliar pada periode yang sama. Torehan laba bersih itu naik 2.627% dari pencatatan laba periode yang sama tahun sebelumnya di angka US$677.097 atau sekitar Rp10,24 miliar.
“MDKA sedang bertransisi dari operasi skala menengah ke portofolio aset berskala besar, berumur panjang serta berbiaya rendah,” kata Albert lewat keterangan resmi, Rabu (18/12/2024).
Albert menuturkan grup Merdeka telah menanamkan investasi yang masif untuk pengembangan sejumlah aset strategis perusahaan seperti proyek Tembaga Tujuh Bukit, proyek emas Pani, pabrik acid, iron dan metal (AIM) dan MBMA.
“Proyek Emas Pani berpotensi menjadi tambang emas primer terbesar di Indonesia, dan proyek Tembaga Tujuh Bukit, salah satu deposit tembaga terbesar di dunia yang belum dikembangkan,” kata Albert.
MDKA telah mengalokasikan belanja US$65 juta untuk Pani, dengan fokus pada pembangunan pabrik pengolahan, pengembangan infrastruktur tambang, serta pengeobran dan studi teknis yang sedang berlangsung.
Kemajuan proyek Pani telah mencapai 19% hingga akhir kuartal III 2024 dan telah mencapai 28% per akhir November 2024.
Commissioning operasi pelindian (heap leach) diperkirakan akan dilaksanakan pada akhir 2025, dan pengaliran bijih pertama direncanakan awal kuartal pertama 2026, diikuti dengan penuangan emas (gold pour) pertama tak lama setelah itu.
Pani memiliki sumber daya mineral sebesar 6,9 juta ons emas dan diproyeksikan akan menghasilkan 500.000 ons emas per tahun pada puncak produksinya.
Selain itu, MDKA menginvestasikan US$28 juta di proyek TB Copper untuk eksplorasi lanjutan dan berbagai studi optimalisasi guna meningkatkan keekonomian proyek.
Investasi ini mencakup integrasi peningkatan sumber daya terindikasi sebesar 755 juta ton dengan kandungan 0,60% tembaga dan 0,66 g/t emas, yang menghasilkan cadangan bijih yang lebih besar pada kuartal pertama 2025, serta mengkaji opsi pemrosesan hilir.
TB Copper memiliki sumber daya mineral yang mengandung 8,2 juta ton tembaga dan 27,9 juta ons emas dan diperkirakan akan menghasilkan sekitar 200.000 ton tembaga per tahun pada puncak produksinya
MDKA juga mengalokasikan US$125 juta untuk pengembangan pabrik AIM yang dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), anak usaha MBMA.
Pada kuartal III/2024, train 1 mencatat hasil commissioning sebesar 77.555 ton asam sulfat, sedangkan train 2 yang mulai commissioning sesuai jadwal pada September 2024, menghasilkan 5.119 ton asam sulfat.
Pembangunan pabrik katoda tembaga hampir selesai, dan commissioning beberapa bagian dan peralatan sedang berlangsung pada kuartal IV/ 2024.
MDKA melalui anak perusahaannya MBMA turut bermitra dengan GEM Co., Ltd (“GEM”) untuk mengembangkan 2 pabrik HPAL yang berlokasi di Indonesia Morowali Industrial Park (“IMIP”).
Pabrik ini dirancang dengan kapasitas sebesar 30.000 ton per tahun untuk PT ESG New Energy Material dan 25.000 ton per tahun untuk PT Meiming New Energy Material.
Saat ini, kedua pabrik tersebut sedang dalam tahap commissioning dan diperkirakan akan berproduksi penuh pada 2025. Selain itu, MBMA secara aktif berupaya menjalin kemitraan strategis untuk pengembangan HPAL lain untuk memaksimalkan nilai sumber daya nikel limonitnya.
“Investasi strategis perusahaan pada proyek Tembaga Tujuh Bukit, Pani, pabrik AIM dan MBMA akan meningkatkan kinerja kami secara signifikan dalam waktu dekat, yang akan semakin memperkuat posisi grup Merdeka,” kata dia.