Meriahnya Acara Puncak HKSN 2024 di Lampung, Ada Pemberian Ragam Bantuan
Kementerian Sosial kembali menggelar peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2024 di Kabupaten Pringsewu, Lampung, hari ini. Acara tahunan yang mengusung tema ‘Kuatkan Solidaritas Menuju Indonesia Emas’ ini ditujukan untuk merawat warisan luhur bangsa Indonesia yaitu nilai-nilai gotong royong, kemanusiaan, dan solidaritas sosial.
"Semangat gotong royong itu adalah warisan leluhur kita. Tapi semangat itu belakangan ini kendur, maka dari itu lewat HKSN kita bangkitkan lagi menjadi modal untuk mewujudkan Indonesia emas," kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam keterangan tertulis, Jumat (20/12/2024).
Dia mengatakan makna dari tema HKSN 2024 yang diusung Kemensos tahun ini dapat terlihat dari berbagai kegiatan yang dilakukan. Salah satunya melalui kerja bakti sosial secara serentak nasional di seluruh Indonesia.
"Insyaallah hari ini tidak kurang ada satu juta orang yang kerja bakti bersama di hari HKSN seluruh Indonesia. Ini sedang berlangsung semua," ujar Saifullah.
Selain itu, untuk menyemarakkan rangkaian acara puncak HKSN 2024 di Lampung, Kemensos turut menggandeng berbagai mitra yang sama-sama memiliki komitmen untuk meramaikan acara puncak HKSN 2024.
Mitra Kemensos tersebut antara lain Asia Muslim Charity Foundation (AMCF), Yayasan Kumala, Jusuf Hamka, Palang Merah Indonesia (PMI), Unilever Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), BRI, Bank Lampung, dan Yayasan Kasih Tuna Daksa.
"Dalam HKSN ini macam-macam yang diselenggarakan mulai dari layanan kesehatan, bakti sosial, penyaluran bantuan, kerja bakti bersama dan kegiatan lain yang sesuai kultur masyarakat setempat," ucapnya.
Menurutnya, Presiden Prabowo selalu memberikan arahan kepada jajarannya untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung ke masyarakat.
Pada perayaan HKSN 2024 di Lampung, Kemensos bersama para mitra memberikan beragam bantuan kepada masyarakat Lampung senilai total Rp 3 triliun. Bantuan tersebut terdiri dari bantuan kebutuhan dasar, kebutuhan anak, aksesibilitas alat bantu, bantuan puskesos, bantuan pemberdayaan, bantuan skrining kanker serviks, bantuan sarana prasarana, Program Sembako/BPNT, Program Keluarga Harapan (PKH), lumbung sosial, permakanan lansia dan disabilitas, bantuan kearifan lokal, dan bantuan YAPI.
"Selain itu terdapat bantuan dari mitra Kemensos berupa renovasi Rumah Sejahtera Terpadu (RST), pelayanan kesehatan, bantuan aksesibilitas alat bantu, bantuan kebutuhan dasar, bantuan perlengkapan sekolah, bantuan sarana prasarana olahraga, donor darah, bantuan paket nutrisi, dan workshop pelatihan," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Saifullah turut melakukan ‘wisuda’ terhadap 32 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.
"Agar graduasi itu bukan hanya karena meningkat secara ekonomi, tapi juga harus disertai dengan perubahan mindset dan perilaku yang produktif," jelasnya.
Saifullah juga turut menyalurkan secara langsung bantuan Program Sembako dan PKH kepada 150 KPM yang hadir di Kantor Pos Pringsewu. Serta melakukan dialog dengan KPM dan mendorong mereka agar bisa graduasi dari program bansos Kemensos.
"Kami banyak memiliki program-program bansos (BPNT/PKH) dan harapannya bapak ibu bisa graduasi," ujarnya.
Sementara itu, pada kunjungannya di titik terakhir, Saifullah disambut dengan budaya Kenduri dari warga Desa Bumiarum, Pringsewu yang sangat menonjolkan aspek keguyuban.
Pada momen itu, Saifullah beserta seluruh jajarannya, bersama warga sekitar duduk berlesehan di dalam satu tenda besar untuk menyantap makanan.
"Saya berterima kasih disambut sedemikian meriah dengan tradisi di desa ini," ucap Saifullah.
Pada momen itu, Saifullah mengatakan tradisi dan budaya guyub tersebut harus terus dipertahankan dan dipelihara.
Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan simbol dari solidaritas sosial yang terjalin. Harapannya, dari momen itu mampu memperkuat rasa kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan solidaritas hingga mampu mewujudkan kehidupan generasi Indonesia emas di kemudian hari.
"Sambutan yang luar biasa dengan budaya yang kita miliki. Inilah tradisi kita, saling membantu, saling menolong. Mari kita teruskan, kita pelihara, dan kita wariskan ke anak cucu kita," tutupnya.