Miftah Hina Penjual Es Teh, Golkar: Orang Terkenal Sering Dapat Pelajaran dari Orang Kecil

Miftah Hina Penjual Es Teh, Golkar: Orang Terkenal Sering Dapat Pelajaran dari Orang Kecil

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar M Sarmuji menilai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, telah mendapatkan pelajaran berharga setelah mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina seorang penjual es teh.

Sarmuji menekankan bahwa kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk Miftah.

"Semua orang punya potensi salah. Itu menjadi pembelajaran kita semua. Apa yang terjadi di Miftah termasuk pembelajaran buat Miftah sendiri bahwa orang besar, orang populer, orang terkenal itu sering justru mendapatkan pelajaran dari orang yang kecil," ujar Sarmuji di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Lebih lanjut, Ketua Fraksi Partai Golkar tersebut menilai masyarakat memiliki hak untuk berpendapat mengenai insiden ini, termasuk menuntut agar Miftah dipecat dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.

Namun, Sarmuji meyakini bahwa Miftah telah belajar dari kejadian tersebut dan akan berusaha untuk berubah.

"Itu hak masyarakat untuk menuntut Presiden mencopot Gus Miftah. Tapi menurut saya, Gus Miftah sudah mendapatkan pelajaran yang sangat berharga," tambahnya.

Desakan untuk mencopot Miftah muncul setelah video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok penjual es teh di sebuah pengajian menjadi viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Miftah mengucapkan kalimat yang dianggap tidak sopan, "Es tehmu jik okeh ora? Masih? Yo kono didol, g*****," yang menuai kritik luas.

Menanggapi kontroversi ini, Gus Miftah telah meminta maaf melalui video berdurasi 1 menit 33 detik yang diunggah di akun YouTube KH Entertainment.

Dalam video tersebut, Miftah mengaku khilaf dan menyatakan bahwa ia sering bercanda.

Ia juga mengungkapkan telah ditegur oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya untuk lebih berhati-hati saat berbicara di depan publik.

"Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, saya Miftah Maulana Habiburrahman, dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun," ungkap Miftah.

"Maka untuk itu, atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung. Dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," sambungnya lagi.

Sumber