Minimalisasi Ketimpangan Sosial di Wilayah 3T, Ada Penambahan 14 Penyalur BBM Satu Harga Klaster Maluku dan Papua
KOMPAS.com - Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, meresmikan 14 penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga klaster Maluku dan Papua yang dipusatkan di PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/12/2024).
Adapun 14 penyalur BBM tersebut merupakan bagian dari 40 penyalur yang terbangun pada tahap ke-1 tahun 2024 di seluruh Indonesia.
"Penyalur BBM satu harga ini merupakan keberpihakan pemerintah dan afirmasi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat di seluruh pelosok daerah," kata Yuliot dalam sambutannya.
Menurut Yuliot, kalau ada perbedaan perlakuan antara satu daerah dengan daerah lain, itu akan menimbulkan rasa ketidakadilan dan menimbulkan suatu konflik, yang mungkin juga membahayakan keutuhan bangsa.
"Dan, ketidakadilan ini akan dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Kebijakan BBM satu harga ini untuk meminimalkan bagaimana ketimpangan sosial antardaerah."
"Tentu dengan kebijakan satu harga ini kita melihat adanya keterjangkauan harga BBM bagi seluruh masyarakat terutama di daerah 3T, tertinggal, terdepan dan terluar di seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan bahwa roadmap pembangunan penyaluran BBM satu harga sampai tahun 2024, yaitu terbangunnya 583 penyalur BBM satu harga.
"Dapat dilaporkan bahwa sejak tahun 2017 sampai dengan September 2024, secara komulatif capaian pembangunan penyaluran BBM satu harga telah beroperasi sebanyak 552 penyalur," ujarnya.
Tambahnya, target pembangunan penyalur BBM satu harga tahun 2024 adalah sebanyak 71 dan realisasi sampai dengan September 2024 sebanyak 40 yang telah selesai dibangun.
"Sementara di fuel terminal di Kota Ternate untuk 14 penyalur BBM satu harga untuk klaster Maluku dan Papua, merupakan bagian dari 40 penyalur yang terbangun pada tahap pertama di tahun 2024," ungkapnya.
Sementara itu Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan bahwa BBM satu harga sesuai dengan Pancasila sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia di bawah kabinet Merah Putih akan terus meningkatkan keadilan khususnya di bidang energi keseluruhan Indonesia.
"Ini memberikan kesetaraan di sisi harga dan nantinya akan mendorong percepatan perputaran roda perekonomian."
"Di mana BBM satu harga ini akan meningkatkan kemampuan dan keandalan dari sisi transportasi dan supply chain, yang tentu saja akan mendukung perekonomian daerah," ujarnya.