Minyak Kapal Tanker Rusia Tumpah, Puluhan Mamalia Laut Ditemukan Mati

Minyak Kapal Tanker Rusia Tumpah, Puluhan Mamalia Laut Ditemukan Mati

Lebih dari dua lusin mamalia laut ditemukan mati sejak tumpahan minyak dari kapal tanker Rusia bulan lalu di Laut Hitam. Hal tersebut berdasarkan temuan pusat penyelamatan lumba-lumba, saat pihak berwenang berlomba untuk mengatasi dampak bencana tersebut.

Seperti dilansir AFP, Minggu (5/1/2025), tumpahan minyak tersebut dimulai pada tanggal 15 Desember 2024, ketika dua kapal tanker tua Rusia terjebak dalam badai di Selat Kerch yang menghubungkan Krimea dengan Rusia selatan.

Satu kapal tenggelam dan yang lainnya kandas, menumpahkan sekitar 2.400 ton bahan bakar minyak berat yang disebut mazut ke perairan di sekitarnya, menurut perkiraan pihak berwenang.

Pusat Delfa Rusia, yang menyelamatkan dan menyediakan rehabilitasi bagi lumba-lumba, mengatakan telah mencatat 61 cetacea mati sejak insiden tersebut, 32 di antaranya "kemungkinan besar" mati karena tumpahan minyak. Cetacea adalah jenis mamalia air yang meliputi paus, lumba-lumba, dan pesut.

"Dilihat dari kondisi bangkai-bangkai kapal, kemungkinan besar sebagian besar cetacea ini mati dalam 10 hari pertama setelah bencana," katanya.

Dikatakan bahwa sebagian besar yang tewas adalah lumba-lumba "Azov"–sejenis lumba-lumba pelabuhan yang tampak mirip dengan lumba-lumba tetapi lebih dekat hubungannya dengan beluga dan narwhal.

Kementerian darurat Rusia mengatakan bahwa mereka sedang berupaya menghilangkan konsekuensi dari insiden tersebut, tetapi "angin kencang dan ombak" telah melemparkan minyak ke beberapa pantai.

"Lebih dari 68 kilometer (42 mil) garis pantai telah dibersihkan," katanya.

Ratusan relawan telah dikerahkan untuk membersihkan tanah yang terkontaminasi dari pantai-pantai di Krimea dan di sepanjang pantai selatan Rusia.

Jenis bahan bakar minyak yang terlibat dalam insiden tersebut sangat sulit dibersihkan karena padat dan berat serta tidak mengapung di permukaan, kata otoritas Rusia.

Sumber