Mirip MBG, Program Sarapan Gratis Pramono Disebut Bisa Membingungkan Masyarakat
JAKARTA, KOMPAS.com - Program sarapan gratis yang direncanakan oleh gubernur terpilih Jakarta, Pramono Anung, berpotensi menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.
Hal ini disebabkan adanya tumpang tindih dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto belum lama ini.
“Ya, kemungkinannya terjadi semacam kebingungan masyarakat nantinya jadinya,” kata pengamat kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2025).
Ia menjelaskan, kebingungan ini muncul karena kedua program tersebut memiliki kesamaan, sedangkan program MBG baru berjalan sekitar dua minggu dan masih dalam tahap pengenalan kepada masyarakat.
“Kenapa tidak saja langsung istilahnya itu, MBG-nya saja yang diperkuat, gitu. Jadi diperkuat sesuai dengan selera yang ada di Jakarta,” ujar Trubus.
Ia juga menyoroti potensi pembengkakan anggaran yang dapat berdampak pada ketidakmerataan pembangunan di sektor lain.
“Dampaknya itu nantinya enggak membangun (sektor) yang lain. Kayak kemarin Pak Jokowi konsentrasi di infrastruktur, pembangunan yang lain, kan jadinya enggak,” tambahnya.
Trubus menegaskan bahwa program sarapan gratis perlu dikaji lebih dalam untuk memastikan bahwa program tersebut bukan sekadar gimik politik.
“Kebijakan ini sifatnya enggak bisa gimik, jadi dia enggak bisa gimik, ini sifatnya itu berkelanjutan. Nah, untuk itu program ini harus dijamin bahwa program ini harus berlanjut,” terangnya.
Ia berharap program tersebut dapat diteruskan tidak hanya selama masa jabatan Pramono Anung, tetapi juga oleh gubernur berikutnya.
Program sarapan gratis untuk anak sekolah menjadi salah satu prioritas Pramono Anung-Rano Karno yang akan direalisasikan setelah keduanya dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Program ini akan dilaksanakan secara bertahap dengan fokus pada sekolah-sekolah di wilayah kumuh Jakarta.
“Target kami akan direalisasikan di tahun ini. Sama seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), perlu kesiapan, kita coba secara parsial, kita plotting lokasi, mungkin lokasi prioritasnya di kawasan RW kumuh, menyesuaikan kemampuan kita,” ucap Plt Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, Sarjoko, kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Sarjoko menambahkan bahwa program ini akan direalisasikan setelah penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).