Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan

Misteri di Perairan Marunda: Akhir Tragis Pensiunan Brigjen TNI Hendrawan Ostevan

JAKARTA, KOMPAS.com - Di bawah langit Jakarta Utara pada Jumat (10/1/2025) sore, seorang nelayan muda, RA (27), sedang berlayar mencari ikan di perairan Pelabuhan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Namun, bukannya ikan yang didapat, RA malah menemukan sesosok jasad seorang pria mengapung di antara riak gelombang.

Tak menunggu lama, RA melaporkan temuan jasad tersebut kepada Bripka AM, seorang petugas patroli yang tengah bertugas di Markas Unit Patroli terdekat.

Jasad pria tersebut kemudian diidentifikasi dan diketahui bahwa dia adalah Hendrawan Ostevan (75), purnawirawan atau pensiunan TNI berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen).

Saat jasadnya ditemukan, Hendrawan mengenakan kaus berkerah belang-belang dan celana jins hitam. Sebuah dompet hitam yang ditemukan di tubuhnya memuat dua identitas penting, yakni kartu purnawirawan TNI dan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN).

Kepergian Hendrawan mengejutkan banyak pihak. Pengamat intelijen dan mantan juru bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, mengungkapkan bahwa Hendrawan pernah menjabat sebagai Kepala Subharian (Kashar) di Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB) BIN.

“Dulu (di BIN) sebagai Kepala Subharian (Kashar) Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Kehidupan Bernegara (LP2KB),” ungkap Wawan kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2025).

Penyebab pensiunan tinggi militer yang pernah bertugas di dunia intelijen ini berakhir di laut masih menyisakan tanda tanya besar.

Penyelidikan polisi terkait penyebab kematian Hendrawan mengarah pada temuan rekaman CCTV yang memberikan sedikit petunjuk.

Dalam rekaman tersebut, mobil Toyota Vios bernomor polisi B 1606 LB yang dikendarai Hendrawan terlihat memasuki Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menjelaskan bahwa mobil tersebut melaju hingga ke ujung dermaga di area Kade 07-08 sebelum akhirnya tercebur ke laut.

“Kami belum bisa simpulkan (memang berniat menceburkan diri atau tidak), masih dalam penyelidikan,” kata Ade Ary saat dikonfirmasi, Selasa.

Polisi kini fokus mencari kendaraan korban yang diduga masih berada di dasar laut. Upaya ini dilakukan untuk mengungkap lebih banyak fakta dari insiden yang menyelimuti misteri ini.

Apa yang membawa Hendrawan ke Dermaga Marunda pada tengah malam? Apakah ini sebuah kecelakaan nahas atau ada motif lain di balik kejadian ini? Hingga kini, keluarga Hendrawan masih menunggu jawaban pasti.

Sementara itu, jasad Hendrawan telah dibawa ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk pemeriksaan forensik.

Di sisi lain, polisi terus menggali informasi dari saksi dan alat bukti yang ada, berharap dapat menyibak tabir misteri kematian sang purnawirawan.

Sumber