Misteri Kematian Bocah Terbungkus Sarung dan Penuh Luka di Bekasi...
BEKASI, KOMPAS.com – Suasana pagi di Kampung Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, tiba-tiba berubah menjadi momen yang penuh duka dan misteri. Senin (6/1/2024), sekitar pukul 07.00 WIB, warga dikejutkan dengan penemuan jasad seorang bocah yang terbungkus sarung hitam di depan sebuah ruko.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penemuan ini berawal dari kesaksian seorang juru parkir berinisial AJ (51) yang sedang menjalankan tugasnya di sekitar lokasi.
Mata AJ menangkap pemandangan yang tak biasa, seorang pria dewasa terlihat berjalan tergesa membawa sesuatu yang dibungkus sarung hitam.
“(AJ) melihat ada seorang laki-laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam ke arah ruko,” ungkap Ade Ary dalam keterangannya, Selasa (7/12/2024).
Rasa penasaran menggerakkan AJ untuk mendekati barang setelah pria itu pergi. Namun, apa yang ditemukan di balik sarung itu membuat darahnya berdesir.
Setelah membuka bungkusan itu,, AJ terkejut mendapati jasad seorang bocah kecil tergeletak tak bernyawa.
AJ melaporkan penemuan tersebut kepada Ketua RT setempat, yang langsung menghubungi pihak kepolisian.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Inafis Restro Bekasi, korban ditemukan dalam posisi telentang, ditutup sarung warna hitam, mengenakan celana panjang dan kaos pendek,” ujar Ade Ary.
Kondisi jasad bocah itu menyimpan cerita pahit yang tampak dari luka-luka yang memenuhi tubuhnya.
Ade Ary menjelaskan, pipi kanan dan kiri korban lecet, telinga memar, sementara bagianbokong hingga kaki terdapat luka yang menyerupai sundutan rokok.
“Di tubuh korban terdapat luka lecet di pipi sebelah kiri, kuping sebelah kiri memar, terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, pipi, dan kaki," kata Ade.
Luka-luka ini menjadi tanda nyata dari kekerasan yang dialami bocah malang. Tak hanya itu, bagian kepala korban juga menunjukkan bekas benturan keras.
Bahkan, mulut korban mengeluarkan cairan, yang semakin memperkuat dugaan bahwa kematiannya tidak wajar.
“Di bagian kepala tengah dan belakang terdapat benjolan, lebam di sekitar pinggang atas sebelah kanan,” tambah Ade.
Kesaksian seorang tukang ojek pangkalan, Jamal (44), membuka tabir awal tragedi ini. Ia melihat seorang pria yang diduga ayah korban tergesa-gesa memasuki ruko kosong sambil memanggul sesuatu yang terbungkus sarung.
“Lakinya buru-buru masuk itu, gotong, manggul, ke dalam,” ungkap Jamal.
Kala itu, Jamal dan rekannya tengah duduk di sebuah gubuk di tepi pertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang. Gerak-gerik mencurigakan pria itu menarik perhatian mereka.
Tak hanya ayah korban, Jamal juga melihat seorang wanita yang diduga ibu korban. Ia tampak berdiri di luar ruko, seperti sedang memastikan keadaan sekitar aman.
"(Ibunya) tengok-tengok takut ada orang," kata Jamal.
Setelah situasi dianggap aman, pria tersebut masuk ke dalam ruko dan meletakkan tubuh bocah malang itu, yang diduga sudah tidak bernyawa.
Tak lama kemudian, pria dan wanita yang diduga orang tua korban meninggalkan lokasi menuju arah Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Jasad bocah itu segera dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk proses otopsi.
Polisi berharap hasil otopsi dapat mengungkap lebih banyak fakta tentang penyebab kematian korban.
Namun, hingga kini, misteri siapa pelaku yang tega melakukan tindakan keji ini masih menjadi pekerjaan bagi pihak berwajib.
Luka-luka yang menceritakan penderitaan terakhir korban adalah saksi bisu dari kekerasan yang diterimanya.
(Reporter Baharudin Al Farisi, Achmad Nasrudin Yahya | Editor Larissa Huda)