Mobil Pensiunan Brigjen TNI yang Tewas di Marunda Ditemukan Terbalik dan Berlumpur

Mobil Pensiunan Brigjen TNI yang Tewas di Marunda Ditemukan Terbalik dan Berlumpur

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil milik pensiunan TNI, Brigadir Jenderal (Purn) Hendrawan Ostevan, yang tewas tenggelam di Dermaga Marunda, ditemukan pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 08.55 WIB.

Hendrawan, yang merupakan jenderal bintang satu dan pernah bertugas di Badan Intelijen Negara (BIN), ditemukan tewas mengambang di perairan Marunda pada Jumat (10/1/2025).

Kepala Kantor SAR Jakarta Desiana Kartika Bahari menjelaskan, kendaraan tersebut ditemukan dalam radius sekitar lima meter dari bibir dermaga dan di kedalaman sekitar enam meter dari permukaan air.

"Kendaraan ditemukan radius sekitar lima meter dari bibir dermaga dan kedalaman sekitar enam meter dari atas permukaan air," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Desiana menambahkan, tim penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil tersebut dalam kondisi terbalik dan terperosok di dalam lumpur.

Setelah penemuan ini, petugas segera mengikat tali di roda dan sasis kendaraan.

Tepat pukul 10.48 WIB, kendaraan berhasil diangkat menggunakan crane dari dalam air.

Saat proses pengangkatan, ditemukan bahwa kondisi kendaraan sudah rusak di beberapa titik pada bodi mobil, dan kaca kendaraan juga sudah pecah.

"Akhirnya siang ini kendaraan tersebut sudah kami temukan setelah tiga hari pencarian dan kami angkat ke atas menggunakan crane," kata Desiana.

Setelah berhasil diangkat, kendaraan diserahkan kepada tim penyidik dari Polda Metro Jaya untuk pengembangan lebih lanjut.

"Maka dengan ini operasi SAR terhadap korban kecelakaan mobil yang tercebur di Dermaga KBN Marunda kami tutup," imbuhnya.

Diketahui sebelumnya, jasad Hendrawan Ostevan (75) ditemukan di perairan Pelabuhan Marunda, Jakarta Utara, pada Jumat (10/1/2025).

Saat proses evakuasi, petugas menemukan sebuah dompet kulit yang berisi kartu anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Jasad Hendrawan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sumber