Motif Sakit Hati, Menantu di Purworejo Bunuh Mertua di Kandang Kambing
KOMPAS.com - Seorang menantu, Maniyo (46) membunuh mertuanya sendiri di kandang kambing miliknya di Kabupaten Purworejo, Kamis (31/10/2024) sore.
Korban Ali Suparman, warga Desa Kaligintung, kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo ditemukan tewas dengan kondisi luka di lehernya di kandang kambing.
Sekdes Kaligintung, Paidin, saat ditemui mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di rumah Ali Suparman, di Dusun Sikubang RT 2 RW 2.
"Saya mendengar kabar itu jam setengah 6 sore, karena maghrib saya tidak langsung ke sana, shalat maghrib dulu baru ke sana ke TKP. Di situ sudah banyak orang, dari warga dusun situ dan saudara-saudaranya," kata Paidin, Sabtu (2/10/2024).
Saat sampai di rumah korban, Paidin bersama warga lain menjumpai korban dalam kondisi tengkurap miring ke kanan di kandang kambing belakang rumah korban.
"Ada luka di leher, diduga karena senjata tajam, di sekitar lokasi korban juga ditemukan senjata tajam di bawah gundukan pakan, berupa pisau dapur," ungkapnya.
Tak lama kemudian, petugas Kepolisian Resort Purworejo datang guna melakukan pengecekan dan pemeriksaan.
Korban pun akhirnya dibawa ke rumah sakit umum Purworejo untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Kasat Reskrim Polres Purworejo, AKP Catur Agus Yudo Praseno menjelaskan bahwa korban ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan bekas luka gorok di leher.
Setelah melakukan rangkaian penyidikan, polisi berhasil menangkap terduga pelaku yang merupakan menantu korban, Maniyo (46).
"Pelaku tidak kabur, namun sempat tidak mengakui perbuatannya dan sempat bermain watak," kata AKP Catur saat ditemui di kantornya pada Rabu (6/11/2024).
Meskipun Maniyo awalnya tidak mengakui pembunuhan itu, serangkaian penyelidikan dan bukti-bukti yang ada akhirnya mengarahkannya sebagai tersangka.
"Sudah kita tangani dengan serangkaian penyelidikan, dan untuk tersangka sudah kami lakukan penahanan," tambahnya.
Menurut keterangan pelaku, ia menghabisi nyawa mertuanya karena sakit hati. Maniyo menggunakan pisau dapur untuk melakukan tindakan keji tersebut.
"Motifnya sakit hati, di mana pelaku setiap harinya hidup bersama korban. Menurut keterangan pelaku, terdapat akumulasi kesakitan terhadap ucapan korban," ungkap Kasatreskrim.