Motivasi Aiptu Suhati Bangun Pondok Iqra di Bone: Bermanfaat Bagi Sesama

Motivasi Aiptu Suhati Bangun Pondok Iqra di Bone: Bermanfaat Bagi Sesama

Bhabinkamtibmas Aiptu Suhati mengungkap alasan dirinya membangun Pondok Iqra di Bone, Sulawesi Selatan, yakni ingin bermanfaat bagi sesama. Dia mengutip sebuah hadis yang menginspirasi untuk membaca dan mengajarkan Alquran.

"Yang mendasari itu, bermanfaatlah bagi sesama. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya. Seperti dalam hadis sebaik-baik orang adalah membaca Al-Quran dan mengajarkannya," kata Aiptu Suhati dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (8/11/2024).

Aiptu Suhati juga menyampaikan mengenai pentingnya untuk terus berbuat baik. Dia berdoa agar kebaikan yang dilakukannya itu menjadi tabungan menuju surga.

"Saya berpikir, ini saya belum tahu apakah amalan-amalan saya diterima oleh Allah SWT, tapi agama memerintahkan bahwa perbanyaklah kebaikan karena tidak tahu kebaikan yang mana yang menjadi jembatan menuju jannahnya Allah SWT," ujar Aiptu Suhati.

Menurut Aiptu Suhati, warga merasa terbantu dengan dedikasinya dalam mengajar anak-anak mengaji. Dia juga merasa senang karena Pondok Iqra yang didirikannya memberikan manfaat bagi banyak orang di sekitar desa tersebut.

"Alhamdulillah dengan adanya seperti ini, orang tua merasa tenang, merasa bahagia, merasa terbantu karena memang ada desa-desa tidak ada TPA yang mengajarkan tajwid. Sehingga ada salah satu desa, mungkin jauh dari desa tersebut maka mereka mengantar anaknya jauh," kata Aiptu Suhati,

Aiptu Suhati menyampaikan Pondok Iqra dibangun setelah dirinya mendengarkan aspirasi dari masyarakat setempat. Dia mendengar keluhan dari warga mengenai tidak adanya tempat yang mengajarkan tajwid kepada anak-anak, sehingga ia merasa terpanggil untuk menyediakan fasilitas pendidikan agama bagi mereka

"Begitu saya terjun ke masyarakat, ke lapangan. Itu istilahnya door to door system, pindah pintu ke pintu rumah masyarakat untuk mencari informasi, mendengarkan keluhan warga. Ternyata memang di desa itu jarang ada TPA yang mengajarkan tajwid," ujar Aiptu Suhati.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aiptu Suhati menjadi Bhabinkamtibmas di Desa Patangga dan Desa Lea sejak 2020, artinya sudah sekitar 4 tahun bertugas. Selama jadi Bhabin, dia sering menggelar kunjungan ke warga untuk mendengar berbagai keluhan masyarakat di desa binaannya, kemudian dicari solusinya.

Aiptu Suhati punya berbagai program yang dilaksanakan di dua desa binaannya. Pertama, Aiptu Suhati mendirikan Pondok Iqra Al Muhajirin dan dirinya menjadi guru ngaji di pondok yang dibangunnya setahun yang lalu tersebut.

Aiptu Suhati menjelaskan pondok iqra itu dibangun hasil dari menyerap aspirasi ibu-ibu di desa. Menurutnya, masyarakat ingin anak-anaknya belajar mengaji Al Quran secara baik dan benar berikut dengan hukum tajwidnya. Saat ini, sekitar 30 anak-anak yang ngaji di pondok tersebut.

"Jadi alhamdulillah tergerak hati saya untuk membangun pondok kecil di salah satu desa itu, Desa Lea diberikan nama Pondok Iqra Kamtibmas Al Muhajirin. Nah itu dibina langsung oleh saya bersama suami dan rencananya insyaallah kalau ada donatur-donatur tetap ini akan apa mau ngambil 1 guru lagi," ujar Suhati.

Aiptu Suhati menyebut Pondok Iqra Kamtibmas Al Muhajirin dibangun di atas tanah warga yang dihibahkan. Untuk membangun pondok berukuran 5 meter x 5 meter itu, Aiptu Suhati pakai dana pribadi dan dibantu para donatur.

Tak hanya menjadi tempat belajar ngaji, pondok iqra itu menjadi perpustakaan bagi anak-anak untuk membaca buku-buku cerita tentang agama Islam yang telah disiapkan. Pondok ini juga bisa dipakai warga desa untuk menggelar pertemuan.

Sumber