MPU Cium Adanya Dugaan Kelompok Aliran Sesat di Banda Aceh

MPU Cium Adanya Dugaan Kelompok Aliran Sesat di Banda Aceh

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Banda Aceh menduga adanya kelompok aliran sesat atau menyimpang yang beroperasi di ibu kota Provinsi Aceh.

Dugaan ini sudah lama menjadi perhatian serius MPU, meskipun pergerakan kelompok tersebut sangat tersembunyi dan sulit terdeteksi.

Ketua MPU Kota Banda Aceh, Tgk Syibral Malasyi, mengungkapkan bahwa keberadaan kelompok ini sudah lama mengkhawatirkan pihaknya.

Namun, karena aktivitas mereka yang berlangsung secara sembunyi-sembunyi, deteksi terhadap mereka menjadi sangat sulit.

"Pergerakan mereka sembunyi-sembunyi. Jadi, dalam hal ini kami sudah beraudiensi dengan Pak Dandim agar ini bisa kita minimalisir sehingga dalam menghadapi Pilkada Banda Aceh bisa kondusif," ujar Tgk Syibral saat dihubungi Kompas.com via telepon pada Selasa (5/11/2024).

MPU Kota Banda Aceh saat ini berusaha memastikan agar tidak ada pergerakan kelompok yang bertentangan dengan kearifan lokal di wilayah tersebut.

Tgk Syibral juga menyatakan bahwa pihaknya telah meminta MPU Aceh untuk mengeluarkan fatwa mengenai aliran sesat.

Fatwa tersebut akan memberikan penilaian yang lebih tegas, karena fatwa yang ada sekarang hanya mencakup 13 kriteria untuk menilai apakah suatu ajaran sesat atau tidak.

"MPU belum bisa memvonis langsung bahwa mereka (kelompok tersebut) sesat. Kita lagi menjajaki keberadaan atau tempat-tempat yang terselubung atas penyiaran diduga sesat itu," katanya.

Berdasarkan penyelidikan sementara, ada sekitar enam kelompok yang terindikasi mengarah kepada aliran sesat. Lokasi keberadaan mereka berada di perbatasan antara Banda Aceh dan Aceh Besar, yang membuat akses langsung ke sana menjadi sulit.

“Kedudukannya perbatasan antara Banda Aceh dan Aceh Besar. Maka kita tidak bisa langsung masuk ke sana. Sejauh ini masih dugaan, makanya kita antisipasi biar ini tidak merebak,” jelas Tgk Syibral.

Untuk menangani masalah ini, MPU Kota Banda Aceh telah meminta bantuan Dandim untuk melakukan pemantauan di daerah yang dicurigai. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memverifikasi apakah benar ada indikasi penyebaran ajaran sesat di wilayah tersebut.

"Kalau memang ada indikator bersifat kepada sesat, biar kita bisa cari solusi terbaik," tutup Tgk Syibral.

Sumber