Mukernas PPP, Mardiono: Saya Tidak Alergi Mengakui Kekalahan

Mukernas PPP, Mardiono: Saya Tidak Alergi Mengakui Kekalahan

JAKARTA, KOMPAS.com - Plt. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono mengaku tidak alergi dengan kritikan dan evaluasi atas pencapaiannya pada Pemilu 2024 yang membuat parpol itu tidak lolos ke Senayan.

"Saya meyakini dari setiap ujian dan tantangan pasti selalu ada peluang untuk bangkit lebih kuat kembali di masa yang akan datang," kata Mardiono di Jakarta, Jumat (14/12/2024) malam, ketika membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II DPP PPP, dikutip dari Antara.

Mardiono mengaku bahwa ia tidak antikritik dan alergi untuk dievaluasi atas kekalahan pada Pemilu 2024 yang menyebabkan PPP tidak dapat masuk parlemen.

"Saya tidak alergi dengan evaluasi. Saya juga tidak alergi dengan kritik, saya juga tidak alergi untuk mengakui kekalahan, mengakui kesalahan karena memang manusia tidaklah ada yang sempurna," ujarnya.

Menurut dia, dari fakta yang ada pemilu ke pemilu PPP terus menurun baik pada penurunan suara maupun penurunan perolehan kursi di parlemen.

Kondisi tersebut kata dia, menjadi tanggung jawab semua pengurus dan anggota.

"Oleh karena itu kita semua tidak boleh lari dari kenyataan sekaligus tidak boleh lari dari tanggung jawab di masa-masa mendatang," tuturnya.

Ditemui usai acara, Mardiono mengatakan bahwa evaluasi pada Mukernas II ini tidak pada personal tetapi secara keseluruhan tubuh organisasi tersebut.

"Tidak ada pekerjaan besar yang bisa dikerjakan oleh seorang diri. Atau misalnya seorang ketua umum, dan sekretaris jenderal," kata Mardiono.

Hal itu dikatakan Mardiono ketika ditanya terkait penyataan Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhammad Romahurmuziy yang menyatakan bahwa mukernas kali ini untuk mengevaluasi kinerja Plt Ketum Mardiono.

Menurut dia, evaluasi pada tubuh organisasi tidak bisa hanya dibebankan kepada personal, tetapi dilakukan bagi seluruh pengurus organisasi tersebut.

"Seluruhnya. Karena di dalam sebuah organisasi itu tidak berlaku secara personal," tuturnya.

Mardiono bahkan menganalogikan bahwa evaluasi sebuah organisasi juga seperti perusahaan, di mana suatu perusahaan tidak bisa maju ketika direksi bekerja sendirian, namun butuh kerja sama.

"Kalau organisasi besar itu tentu dikerjakan secara kolektif, secara bersama-sama menjadi sebuah tim. Termasuk saya sebagai seorang pengusaha. Di perusahaan tentu harus memperkuat dalam tim organisasi itu untuk mencapai sebuah keberhasilan," katanya.

Sumber