Mulai Hari Ini, BPBD Jakarta Kembali Modifikasi Cuaca Antisipasi Curah Hujan Tinggi
JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jakarta kembali melanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap kedua, mulai hari ini, Jumat (13/12/2024), hingga Minggu (15/12/2024).
Modifikasi cuaca selama tiga hari ini dilakukan untuk mengantisipasi curah hujan tinggi yang dapat meningkatkan risiko genangan dan banjir di wilayah Jakarta berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Tahap kedua ini diharapkan dapat lebih efektif dalam mendistribusikan hujan dan mengurangi dampaknya di Jakarta," ujar Sekretaris BPBD Jakarta, Maruli, dalam keterangan yang diterima, Jumat.
Menurut BMKG, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), bibit siklon di Samudra Hindia, dan angin monsun dari Asia akan meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa, termasuk Jakarta.
"Puncak curah hujan diprediksi terjadi pada 13 dan 14 Desember 2024, dengan intensitas hujan sedang hingga tinggi di beberapa lokasi," ucap Maruli.
OMC akan dilakukan dengan cara menyemai bahan khusus seperti garam dan kapur tohor (CaO), yang dirancang untuk mengurangi pembentukan awan hujan di area tertentu.
"Penyemaian awan dilakukan di bawah koordinasi posko OMC di Lanud Halim Perdanakusuma dan Curug, Tangerang," tutur dia.
BPBD Jakarta telah berkoordinasi dengan BMKG, BNPB, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan kelancaran OMC tahap kedua ini.
"Pesawat, bahan semai, serta tim pelaksana telah siap di lokasi. Briefing harian akan dilakukan untuk memastikan setiap penerbangan dapat menargetkan area yang tepat," kata Maruli.
Direktur Operasi Modifikasi Cuaca, Endarwin mengatakan, pihaknya dapat melakukan penerbangan lebih dari sekali dengan kondisi yang telah siap ini
"Koordinasi antarinstansi sangat penting, terutama dengan kondisi cuaca yang dinamis. Kami siap melakukan lebih dari satu kali penerbangan dalam sehari jika diperlukan," ucap Endarwin.
Sebelumnya, OMC tahap pertama telah dilakukan pada 7 hingga 9 Desember 2024.
BPBD mengeklaim OMC berhasil menurunkan intensitas hujan hingga maksimal 42 persen.
Curah hujan tinggi yang terfokus di wilayah lokal, kawasan hulu, serta potensi banjir rob di pesisir, masih menjadi perhatian utama dalam OMC tahap kedua.