Museum NTB Ajukan Permohonan Pamerkan Harta Karun Lombok di NTB

Museum NTB Ajukan Permohonan Pamerkan Harta Karun Lombok di NTB

MATARAM, KOMPAS.com - Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam menyampaikan, pihaknya berencana menggelar pameran harta karun lombok di NTB melalui kerja sama dengan pihak Museum Nasional.

"Banyak yang penasaran. Untuk mengobatinya, kita adakan pameran bersama," kata dia, Rabu (8/1/2025).

Dia mengaku telah mengajukan permohonan untuk dapat memamerkan harta karun tersebut di NTB. Permohonan tersebut diajukan pihaknya pada tahun 2024.

"Kami sudah bersurat pada tahun lalu, semoga ada respons dari pemerintah pusat," ujar dia.

Harta karun Lombok yang dipulangkan oleh negara dari Belanda itu belum dapat disimpan di Museum NTB. 

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan bahwa pengembalian harta karun Lombok tersebut belum dapat direalisasikan.

Sebab, menurutnya, Museum NTB belum memiliki standar keamanan yang memadai untuk menyimpan harta karun tersebut.

Sementara itu, menurut Nuralam, pihaknya berusaha meningkatkan pembangunan, keamanan, sumber daya manusia, serta seluruh aspek lainnya agar harta karun Lombok itu dapat disimpan di Museum NTB. 

Ia mengatakan, benda itu dapat diserahkan ke NTB oleh pemerintah pusat dalam bentuk hibah. 

"Pemerintah pusat kalau ingin menyerahkan ke Provinsi NTB, modelnya itu hibah. Saya rasa itu dimungkinkan," ucap dia.

Pihaknya berencana menyediakan ruangan khusus untuk menambah estetika museum serta menjamin penjagaan yang ketat agar benda-benda tersebut dapat dihibahkan pemerintah pusat.

Dia mengakui bahwa saat ini Museum NTB masih berstatus tipe B. Namun, pihak museum berkomitmen terus meningkatkan pembangunan, keamanan, pelayanan dan seluruh aspek lainnya.

"Kesiapan itu kita tingkatkan lagi. Kesiapan itu juga kami harapkan bersama dengan bantuan APBD," katanya. 

Nuralam juga mengungkapkan bahwa benda-benda Lombok yang dipulangkan oleh Belanda kepada Pemerintah Indonesia berasal dari kerajaan sekitar tahun 1894, di antaranya cincin, bros, kalung, keris, pintu kerajaan, dan pernak-pernik kerajaan lainnya.

Sumber