Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno di Gorontalo: Daya Tarik, Koleksi, dan Rute
KOMPAS.com - Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno terletak di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo.
Keberadaan Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno merupakan cagar budaya yang menyimpan barang-barang bersejarah.
Tempat bersejarah ini dapat menjadi tujuan wisata saat berkunjung ke Gorontalo.
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda pada tahun 1936.
Bangunan Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno merupakan rumah yang berukuran 5 x 15 meter.
Di dalam museum terdapat beragam koleksi benda-benda bersejarah.
Koleksi Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno berupa benda-benda kuno dan bersejarah, seperti foto, buku, radio, dan alat pertanian.
Museum juga menyimpan dokumentasi kedatangan Presiden Pertama RI Ir Soekarno ke Gorontalo serta benda-benda kuno bersejarah lainnya.
Pengunjung tidak hanya menikmati benda-benda sejarah saja, namun juga keindahan Danau Limboto dalam udara sejuk dan airnya tenang.
Passalnya, letak museum berada di tepian Danau Limboto.
Tersedia pondok-pondok yang dapat digunakan untuk memancing sambil menikmati udara dan keindahan alam sekitar.
Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno dahulu adalah Pelabuhan Danau Limboto.
Tercatat Prsiden Soekarno datang ke Gorontalo sebanyak dua kali menggunakan pesawat ampibi dan mendarat di Danau Limboto.
Pesawat amfibi adalah pesawat yang dapat lepas landas dan mendarat di air.
Dikutip dari Kompas.com (09/01/2012), kedatangan Soekarno tersebut pada tahun 1950 dan 1956, namun tidak ada keterangan mengenai tanggal dan bulannya.
Sejarahwan Gorontalo, BJ Mahdang menyebutkan bahwa kedatangan Soekarno ke Gorontalo adalah untuk inspeksi bahwa Gorontalo masih setia terhadap NKRI.
"Soekarno hanya ingin memastikan bahwa saat itu tidak terjadi perpecahan di Gorontalo. Sebab, saat itu ada beberapa kelompok atau dewan yang berpotensi memisahkan diri dari NKRI," kata Mahdang dalam suatu seminar di Universitas Negeri Gorontalo, yang dikutip dari Kompas.com (09/01/2012).
Pada masa itu, Indonesia masih berusia muda dan sering terjadi pembrontakan.
Kelompok separatis Perjuangan Rakyat Semesta (permesta) saat itu tengah bergema di wilayah Sulawesi Utara.
Terdapat prasasti yang menjelaskan bahwa kedatangan Soekarno untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Prasasti tersebut ditandatangani Presiden Megawati pada tahun 2022.
Jarak tempuh Kota Gorontalo menuju Museum Pendaratan Pesawat Amphibi Bung Karno sekitar 9 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.
Perjalanan dapat melalui Jalan Raja Eyato dan Jalan usman Isa.
Sumber
iluta.desa.id
pariwisata.gorontaloprov.go.id
regional.kompas.com (Penulis Aris Prasetyo)
Instagram @dispar_gorontaloprov