Musim Hujan Picu Harga Cabai di Demak Naik hingga Rp 70.000
DEMAK, KOMPAS.com - Harga cabai di Pasar Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengalami lonjakan signifikan, mencapai Rp 70.000 per kilogram (kg).
Kenaikan harga ini diduga akibat musim hujan yang menyebabkan kelangkaan stok dari para pengepul.
Marfuah (45), salah satu pedagang cabai, menjelaskan bahwa harga cabai yang dijualnya bervariasi, mulai dari Rp 26.000 hingga Rp 70.000 per kg.
"Termahal itu yang rawit merah Rp 70.000, ini yang murah (cabai) hijau Rp 26.000 sekilo," ungkap Marfuah saat ditemui di lapaknya pada Senin (20/1/2025).
Ia menambahkan bahwa harga cabai saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan momen Natal dan Tahun Baru 2025, di mana harga cabai hampir menyentuh Rp 100.000 per kg.
"Ini sudah mendingan, kemarin Natal-Tahun Baru itu hampir seratus," katanya.
Marfuah menduga tingginya harga cabai disebabkan oleh musim hujan yang mengakibatkan minimnya stok dari distributor.
"Tidak tahu mungkin karena hujan ya, ini memang langka. Biasanya kan petani sedikit panen pada busuk kalau hujan," ungkapnya.
Pedagang lain, Nur Hidayah (27), juga menjual cabai dengan kisaran harga yang serupa.
Ia menawarkan cabai hijau dengan harga Rp 25.000 per kg dan cabai teropong merah seharga Rp 70.000 per kg.
"Tahun baru kemarin 95 ini, sekarang merah besar 70. Kalau paling murah ini (cabai) hijau 25 sekilo," kata Hidayah.
Untuk cabai setan, Hidayah menjelaskan bahwa harga bervariasi sesuai dengan kualitas cabai, yakni antara Rp 40.000 hingga Rp 60.000.
"Setan ini ada empat puluh, ini enam puluh yang bagus," ujarnya.
Senada dengan Marfuah, Hidayah juga mengakui bahwa tingginya harga cabai dipengaruhi oleh minimnya stok dari distributor.
"Langka sekarang, kadang rebutan. Tidak tahu, mungkin sering hujan ini," tuturnya.
Kondisi ini menunjukkan tantangan yang dihadapi para pedagang dan konsumen di tengah fluktuasi harga cabai yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.