Nanang “Gimbal” Bunuh Sandy Permana karena Korban Meludah ke Arahnya

Nanang “Gimbal” Bunuh Sandy Permana karena Korban Meludah ke Arahnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) ditangkap oleh aparat kepolisian setelah menghabisi nyawa artis Sandy Permana (46) di Cibarusah, Kabupaten Bekasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, motif pembunuhan bermula dari perasaan sakit hati Nanang yang merasa direndahkan oleh Sandy.

"Pelaku atau tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis dan korban meludah ke arah tersangka," ungkap Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).

Tak terima perlakuan Sandy, niat jahat Nanang muncul. Ia lantas mengambil sebilah pisau dari kandang ayam yang terletak di samping rumahnya dan berlari untuk melukai Sandy.

"Melakukan perbuatan dengan cara menusuk ke bagian perut kiri korban dalam posisi korban masih berada di atas motor," lanjut Wira.

Sandy sempat memberikan perlawanan. Namun, Nanang kembali menusuk Sandy beberapa kali.

"Pada saat korban ingin menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban," jelas Wira.

Setelah melakukan aksinya, Nanang melarikan diri meninggalkan korban.

Sandy ditemukan bersimbah darah di Jalan Cibarusah pada Minggu (12/1/2025) pagi, dengan luka tusuk akibat senjata tajam pada bagian leher, dada, dan perut.

Saat ditemukan oleh tetangga, Sandy masih bernapas dan sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan.

Sebelum insiden tersebut, Sandy diketahui pergi ke sebuah danau untuk bertemu seseorang.

Sandy juga sempat terlibat duel dengan pelaku hingga akhirnya mengalami luka serius akibat tusukan senjata tajam.

Nanang akhirnya ditangkap di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025), sekitar pukul 10.45 WIB.

Dalam pelariannya menuju Karawang, Nanang sempat meminjam gunting dari salah satu warung untuk memangkas rambutnya, sebagai upaya menghindari kejaran petugas.

Sumber