Nanang Gimbal Pembunuh Artis Sandy Permana Dites Urine, Ini Hasilnya
Polisi melakukan tes urine terhadap Nanang Irawan alias Gimbal, tersangka pembunuh artis Sandy Permana di pinggir jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Hasilnya, Nanang negatif narkotika.
"Sudah (dites urine). Nggak ada indikasi narkoba," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardy Marasabessy kepada wartawan, Kamis (16/1/2025).
Ressa menambahkan, Nanang juga dalam keadaan sadar dan tidak dalam pengaruh alkohol saat melakukan penusukan. Nanang mengaku menikam Sandy Permana karena emosional lantaran ditatap sinis.
"Itu masalah apalah tersangka mengonsumsi alkohol sampai saat ini belum ditemukan fakta tersebut," ujarnya.
Nanang ditangkap di Dusun Poris RT 04/09, Kutamukti, Kutawaluya, Karawang pada Rabu (15/1) pukul 10.45 WIB pagi. Nanang ‘Gimbal’ sengaja kabur ke daerah Karawang, Jawa Barat setelah aksi penikaman Sandy Permana.
Nanang Gimbal sendiri sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Nanang dijerat dengan Pasal 354 KUHP tentang Penganiayaan Berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan. Nanang terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Nanang Irawan alias Gimbal (47) gelap mata membunuh artis Sandy Permana ‘Mak Lampir’ (45). Nanang sudah lama memendam kekesalan terhadap Sandy.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra mengatakan Nanang dan Sandy awalnya bertetangga pada 2017. Nanang mulai memendam kesal ke Sandy pada 2019.
"Sekitar tahun 2019 korban ingin mengadakan pesta acara pernikahannya dengan cara mendirikan tenda dengan memasuki pekarangan rumah tersangka, serta menebang pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa seizin terlebih dahulu," kata Kombes Wira dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (16/1).
Mereka sama-sama tinggal di sebuah perumahan di Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Nanang sakit hati kepada Sandy namun selama ini tidak pernah diungkap.
"Tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah, atas perbuatan korban tersebut tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam sama korban," jelasnya.
Nanang dan Sandy tidak harmonis sebagai tetangga. Mereka tidak pernah saling menyapa.
Nanang bahkan memilih menjual rumahnya yang dekat dengan rumah Sandy pada 2020. Dia bersama istri lalu mengontrak rumah di blok lain pada perumahan tersebut.
Nanang dan Sandy kembali cekcok pada Oktober 2024. Saat itu, ada rapat pemakzulan ketua RT tempat Nanang tinggal karena diduga selingkuh dengan warga sekitar.
Dalam acara tersebut, Sandy berteriak dan beradu mulut dengan istri ketua RT. Nanang menegur Sandy dan terjadi cekcok mulut.
"Tersangka menegur korban dengan kalimat "nggak usah teriak-teriak, biasa aja’. Namun korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat "lo bukan warga sini, nggak usah ikut-ikutan’," ucap Wira menirukan cekcok tersangka dan korban.
Ucapan Sandy kembali membuat Nanang sakit hati. Meski coba menenangkan diri, tapi sakit hati Nanang ke Sandy bertambah.
Simak Video Nanang ‘Gimbal’ Pembunuh Sandy Permana Kini Berbaju Tahanan
[Gambas Video 20detik]