Nasdem Duga Ketegasan Prabowo Buat Kepuasan Masyarakat terhadap Pemerintah Tinggi
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim menduga sikap tegas Presiden Prabowo Subianto menghadirkan tingkat kepuasan rakyat yang tinggi dalam 100 hari pemerintahannya.
Hermawi menyebut hasil survei Litbang Kompas terkait kepuasan rakyat ini sebagai awal yang baik bagi Prabowo.
"Hasil survei Litbang Kompas merupakan awal yang baik bagi pemerintahan Prabowo. Patut diduga ini berkat sikap Prabowo yang tegas, baik dalam pernyataan maupun dalam perbuatan," ujar Hermawi kepada Kompas.com, Senin (20/1/2025).
"Terakhir kita sudah sama-sama melihat ketegasan Presiden yang memerintahkan penyegelan pagar laut," sambungnya.
Hermawi mengatakan, Nasdem berharap Prabowo terus konsisten dalam melayani rakyat.
Menurutnya, rakyat rindu dengan tipe pemimpin yang satu dalam hal perkataan, keteladanan, dan perbuatan.
"Ini harus senantiasa menjadi acuan tunggal bagi seluruh pejabat yang membantu beliau dalam mengelola republik ini," jelas Hermawi.
Sementara itu, Hermawi menyebut Nasdem menyambut baik hasil survei Litbang Kompas tersebut.
Sebagai partai pendukung, kata dia, Nasdem akan terus mendukung program Prabowo.
"Demi kesejahteraan rakyat," imbuhnya.
Diketahui, berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto mencapai 80,9 persen.
Tak hanya itu, tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran juga tinggi, yakni 89,4 persen.
Sementara, sebanyak 19,1 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kerja pemerintah Prabowo-Gibran.
Lalu, responden yang tidak yakin sebesar 10,6 persen.
“Kepuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran itu tinggi banget ya, 80,9 persen. Sementara tingkat keyakinan ke depan juga tinggi, 89,4 persen,” kata Manajer Riset Litbang Kompas Ignatius Kristanto dalam memaparkan survei "Evaluasi 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran" secara virtual, Jumat (17/1/2025).
Bahkan, tingkat kepuasan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo lebih tinggi dibandingkan Presiden Jokowi pada tahun 2015 lalu. "Sama-sama 100 hari pada tahun 2015, itu Pak Jokowi 65 persen, Pak Prabowo langsung 80 (persen)," ungkapnya.