Nasib Camat Baito Dicopot dari Jabatannya, Niat Beri Rumah Aman untuk Guru Supriyani

Nasib Camat Baito Dicopot dari Jabatannya, Niat Beri Rumah Aman untuk Guru Supriyani

KOMPAS.com - Camat Baito, Sudarsono dicopot dari jabatannya usai insiden mobil dinasnya dirusak orang tak dikenal pada Senin (28/10/2024).

Sudarsono mengungkap selama ini dia hanya membantu Supriyani dari segi fasilitas rumah aman dan kendaraan saja.

Namun untuk urusan hukum, ia tidak ikut campur dan menyerahkan semua proses hukum pada persidangan yang berjalan.

Diketahui, Supriyani terlibat kasus hukum dugaan pemukulan seorang siswa anak polisi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dilansir dari TribunnewsSultra.com, Sudarsono saat ditemui mengaku alasannya membantu Supriyani karena ia diminta dari pihak pengacara untuk mengamankan Supriyani.

Ia pun setuju untuk membawa Supriyani ke rumah jabatannya.

Pasalnya, menurutnya sudah kewajiban baginya untuk memberi keamanan bagi warga yang sedang dalam permasalahan.

"Kami pada saat menjemput di Lapas Perempuan Kendari, ada penangguhan. Kemudian pihak pengacara sampaikan bahwa kalau bisa ibu Supriyani titip di rumah jabatan," jelasnya dalam wawancara khusus.

"Saya juga menerima, sebagai Camat wajib memberi tempat warga kita yang dalam keadaan aman," jelasnya.

Ia menegaskan untuk permasalahan hukum tidak pernah dicampuri oleh Pemerintah Kecamatan.

Sudarsono hanya memastikan kebutuhan terdakwa kasus guru aniaya murid itu bisa terpenuhi selama sidang.

Salah satunya adalah kendaraan mobil dinas yang turut ditumpangi Supriyani.

"Jadi ibu Supriyani ini kalau masalah hukumannya kami tidak campuri. Yang kita pastikan di sini kebutuhannya selama dalam proses menjalani sidang," jelasnya.

Ia terkejut saat mengetahui dirinya tiba-tiba diganti buntut kasus tersebut.

Bupati Konawe Selatan, Surunuddin Dangga, membenarkan, pencopotan Camat Baito salah satunya akibat tak melaporkan perkembangan kasus guru Supriyani.

Selain itu, penggantian Sudarsono sebagai camat agar penyelesaian masalah antara Supriyani dan pihak keluarga yang diduga korban anak, Aipda WH, dapat terselesaikan.

“Ini kan dua-duanya warga desa di sana (Baito). Siapapun itu harus damai. Sehingga untuk Camat Baito saya tarik (nonaktifkan) dulu,” kata Surunuddin, pada Selasa (29/10/2024).

“Saya tugaskan dari Eselon II untuk membantu menyelesaikan,” lanjutnya usai menggelar rapat di Aula Rapat Rumah Jabatan atau Rujab Bupati Konawe Selatan.

Ia menjelaskan bahwa pencopotan Camat Baito juga karena penanganan kasus yang terjadi Kecamatan Baito tidak pernah dilaporkan oleh Sudarsono kepada pimpinan.

"Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan eselon II untuk menyelesaikan,” ujar Surunuddin.

Diberitakan sebelumnya, mobil dinas dengan nomor Polisi DT 1069 H milik camat Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara dirusak orang tak dikenal (OTK) pada Senin (28/10/2024).

Bagian kaca samping kursi penumpang rusak dan terdapat lubang kecil di bagian kaca.

Mobil dinas tersebut digunakan untuk mengantar guru honorer Supriyani sidang di Pengadilan Negeri Andoolo Kabupaten Konawe Selatan.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Nasib Camat Baito Sudarsono Dicopot Bupati Konawe Selatan, Punya Alasan Ikut Bantu Guru Supriyani

Sumber