Nasib Pesta Harga Emas Jelang Hasil Rapat The Fed Desember 2024

Nasib Pesta Harga Emas Jelang Hasil Rapat The Fed Desember 2024

Bisnis.com, JAKARTA — Proyeksi pergerakan harga emas menjelang rapat FOMC The Fed berikutnya yang akan diadakan pada 17 Desember - 18 Desember 2024.

Dilansir dari Bloomberg Minggu (8/12/2024), Head of Commodities Strategy Saxo Bank Ole Hansen meyakini The Fed masih akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan 17 Desember 2024 hingga 18 Desember 2024.

Hansen memprediksi pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) itu akan turut diikuti oleh Jepang, zona Eropa, dan Swiss.

“Kondisi ini akan menjadi ramah bagi komoditas emas sebelum aktivitas mereda menjelang libur Natal dan akhir tahun,” jelasnya.

Mengutip Reuters pada Kamis (5/12/2024), harga emas di pasar spot tercatat naik 0,4% menjadi US$2.654,03 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga menguat 0,3% menjadi US$2.676,20.

"Harga emas melambung karena laporan ketenagakerjaan ADP mengecewakan, hanya sedikit di bawah konsensus. Pasar mengharapkan kenaikan lebih besar sebulan setelah badai dan pemogokan Boeing," kata Tai Wong, pedagang logam independen.

Laporan ketenagakerjaan ADP menunjukkan, jumlah pekerja swasta meningkat sebesar 146.000 bulan lalu. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan jumlah pekerja swasta meningkat sebesar 150.000 posisi. 

Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan kinerja ekonomi terkini akan memungkinkan bank sentral AS untuk lebih bijaksana dalam menentukan arah pemotongan suku bunga di masa mendatang. 

Investor kini menunggu laporan penting penggajian AS pada hari Jumat dan data inflasi minggu depan untuk mendapatkan petunjuk tentang arah kebijakan Fed.

Kepala analis pasar di Gainesville Coins, Everett Millman menyebut, harga emas mengalami reaksi yang tidak terlalu kuat dengan sentimen-sentimen yang Ada saat ini. Menurutnya, dampak yang lebih kuat terhadap harga emas diharapkan berasal dari data penggajian nonpertanian AS yang akan datang.

"Jika data menunjukkan melemahnya lapangan kerja, hal itu akan mendukung harga," ujarnya. 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc. memprediksi harga emas akan reli menuju rekor pada 2025 sejalan dengan pemangkasan suku bunga The Fed dan pembelian oleh bank sentral.

“Pilih emas,” tulis Tim Analis Goldman Sachs termasuk di dalamnya Daan Struyven dalam sebuah catatan.

Goldman Sachs menegaskan target harga emas US$3.000 per troy ounce pada Desember 2025. Katalis utama dari prediksi itu diyakini berasal dari permintaan bank sentral yang lebih tinggi.

“Sementara peningkatan siklus akan datang dari aliran ETF seiring dengan penurunan suku bunga Federal Reserve,” tulis Goldman Sachs.

Pergerakan mahar logam mulia tertekan oleh tren kenaikan dolar AS. Selain itu, harga emas turut terdampak sentimen kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (Pilpres) AS 2024 terhadap kebijakan fiskal dan penurunan suku bunga.

“Kemungkinan tarif diberlakukan sejak awal masa kepresidenan Trump dan hal ini menciptakan permintaan yang kuat terhadap dolar. Dolar yang lebih kuat membebani harga emas untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan karena hal ini juga terkait dengan meningkatnya kemungkinan bahwa Federal Reserve mungkin menunda siklus pelonggarannya,” ujar Daniel Ghali, Commodity Strategist TD Securities.

Sumber