Negara-negara Eropa Bekukan Permintaan Suaka Warga Suriah
KOMPAS.com - Beberapa negara di Eropa pada Senin (9/12/2024) menyatakan bakal membekukan semua permintaan suaka yang tertunda dari warga Suriah.
Hal itu dilakukan sehari setelah Presiden Suriah Bashar Al Assad dilengserkan dari jabatannya.
Dikutip dari AFP pada Selasa (10/12/2024), negara-negara itu seperti Inggris, Jerman, Perancis, Italia, dan beberapa negara Eropa lainnya.
Sementara Berlin dan pemerintah lainnya mengatakan, mereka mengamati perkembangan cepat di negara yang dilanda perang itu.
Bahkan Austria mengisyaratkan akan segera mendeportasi pengungsi kembali ke Suriah.
Politisi sayap kanan di tempat lain mengajukan tuntutan serupa, termasuk di Jerman, rumah bagi komunitas Suriah terbesar di Eropa pada saat imigrasi telah menjadi isu yang hangat di seluruh benua.
Alice Weidel, dari Alternative for Germany yang anti-imigrasi, tidak suka terhadap unjuk rasa massa pada Minggu oleh warga Suriah yang gembira merayakan lengsernya Assad.
"Siapa pun di Jerman yang merayakan ‘Suriah yang bebas’ jelas tidak lagi memiliki alasan untuk melarikan diri. Mereka harus segera kembali ke Suriah," tulisnya di X.
Para pemimpin dunia dan warga Suriah di luar negeri menyaksikan dengan rasa tidak percaya pada akhir pekan saat pemberontak menyerbu Damaskus, mengakhiri pemerintahan brutal Assad sekaligus memicu ketidakpastian baru.
Seorang juru bicara Kemenlu Jerman mengemukakan, fakta bahwa rezim Assad telah berakhir bukan jaminan perkembangan yang damai di masa mendatang.
Jerman telah menerima hampir satu juta warga Suriah, dengan sebagian besar tiba pada 2015-2016 di bawah mantan kanselir Angela Merkel.
Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan banyak pengungsi Suriah sekarang akhirnya memiliki harapan untuk kembali ke tanah air mereka di Suriah. Namun dia juga memperingatkan situasi di Suriah kini belum jelas.
Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi telah memberlakukan pembekuan keputusan untuk prosedur suaka yang sedang berlangsung sampai situasinya lebih jelas.
Ia menambahkan, kemungkinan konkret untuk kembali belum dapat diprediksi dan tidak profesional untuk berspekulasi dalam situasi yang tidak stabil tersebut.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengecam pembekuan keputusan suaka Jerman, menekankan bahwa untuk saat ini situasi hak asasi manusia di negara itu sama sekali tidak jelas.
Kepala badan pengungsi PBB juga memperingatkan bahwa kesabaran dan kewaspadaan diperlukan dalam masalah pemulangan pengungsi.