Netanyahu Ternyata Sudah Berbicara 3 Kali dengan Trump Usai Pilpres AS, Apa yang Dibahas?
TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ternyata sudah berbicara sebanyak tiga kali dengan Donald Trump usai gelaran Pilpres AS 2024 pada 5 November lalu.
Kantor Perdana Menteri Israel pada Minggu (10/11/2024) membeberkan apa saja yang telah dibahas oleh PM Netanyahu dan Donald Trump tersebut.
Menurut mereka, PM Netanyahu telah berbicara sebanyak tiga kali dengan presiden terpilih AS Donald Trump dalam beberapa hari terakhir menyangkut ancaman Iran terhadap keamanan Israel.
“Dalam beberapa hari terakhir, saya telah berbicara tiga kali dengan Presiden terpilih Donald Trump. Pembicaraan tersebut dirancang untuk lebih mempererat aliansi yang kuat antara Israel dan AS,” kata Netanyahu, sebagaimana tertuang dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantornya.
“Kami sepakat mengenai ancaman Iran dalam segala aspek,” tambahnya, menurut pernyataan tersebut. Disebutkan, Netanyahu berkata demikian ketika hadir dalam rapat kabinet mingguan,
Netanyahu juga mengatakan, ia telah berbicara dengan Trump mengenai “peluang besar yang ada di hadapan Israel di bidang perdamaian dan perluasan wilayahnya”.
Amerika Serikat adalah sekutu utama dan pendukung Militer Israel, dan Pilpres Amerika 2024 terjadi pada saat yang kritis bagi Timur Tengah di tengah-tengah perang di Gaza dan Lebanon.
Para analis percaya Netanyahu mengharapkan kembalinya Trump ke Gedung Putih, mengingat persahabatan pribadi yang telah berlangsung lama antara keduanya serta sikap keras mantan presiden tersebut terhadap musuh bebuyutan Israel, Iran.
Selama masa jabatan pertamanya, Trump memindahkan kedutaan besar AS ke Yerusalem, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki dan membantu menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab di bawah apa yang disebut Perjanjian Abraham.