Ngeri 11 Mayat Dimutilasi di Truk Diduga Korban Kartel Narkoba di Meksiko
Jaksa negara bagian Guerrero, Meksiko menyampaikan sebuah mobil pikap berisi 11 mayat yang diduga korban penculikan kartel narkoba ditemukan di jalan raya menuju Acapulco. 11 Korban sempat dilaporkan hilang bulan lalu.
Para korban berusia antara 13 dan 53 tahun. Mereka adalah bagian dari kelompok yang terdiri dari 17 orang yang dilaporkan hilang beberapa hari lalu di Kota Chilapa.
Dilansir AFP, Sabtu (9/11/2024), mereka dilaporkan sebagai pedagang keliling. Mayat mereka ditemukan pada Rabu malam di sebuah jalan di ibu kota Guerrero, Chilpancingo.
Tubuh korban telah dipotong-potong, sehingga mempersulit upaya untuk mengidentifikasi mereka. Lokasi penemuan dekat bekas taman bermain tepi pantai bagi orang kaya dan terkenal yang kini dirusak oleh kekerasan kriminal.
Diketahui Wali Kota Chilpancingo, Alejandro Arcos, dibunuh bulan lalu. Pembunuhan itu kurang dari seminggu Alejandro menjabat.
Jaksa penuntut negara mengatakan korban terdiri dari dua wanita, empat anak di bawah umur, dan lima pria dewasa. Korban berasal dari komunitas Chautipan.
Waktu tempuh dari Chautipan ke arah barat Chilpancingo, kurang lebih satu jam.
Kepala militer setempat, Jenderal Pedro Nieto mengatakan para korban diyakini diculik oleh kartel narkoba Los Ardillos sebelum dibunuh. Kini militer setempat memburu kartel narkoba tersebut.
22 Oktober lalu, sepuluh korban dilaporkan menghilang. Sementara tujuh korban lainnya hilang empat hari kemudian ketika mereka mencari orang yang mereka cintai.
Diketahui Guerrero telah mengalami pertumpahan darah selama bertahun-tahun yang terkait dengan perang wilayah antara kartel narkoba. Penduduk setempat sering terjebak di tengah-tengah konflik ini.
Geng kriminal di Meksiko sering menggunakan apa yang disebut ’elang’ yang mengidentifikasi dan mengejar orang asing di wilayah yang mereka kuasai.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Minggu lalu, tiga mayat terpotong-potong ditemukan di dalam kendaraan di Chilpancingo. Kekerasan yang terus meningkat, sebagian besar terkait dengan perdagangan narkoba dan geng, telah menyebabkan lebih dari 450.000 orang terbunuh di Meksiko sejak 2006.
Pada 24 Oktober lalu, bentrokan bersenjata antara tersangka kriminal dan pasukan keamanan menewaskan 19 orang. Korban tewas termasuk dua petugas polisi di negara bagian selatan.
Dan Senin pekan ini, orang-orang bersenjata membunuh lima anggota keluarga yang sama di pinggiran kota Acapulco. Benteng kartel di wilayah barat laut Sinaloa juga mengalami lonjakan kekerasan sejak penangkapan gembong narkoba Ismael Zambada di Amerika Serikat pada bulan Juli yang memicu gelombang pertikaian antar geng.
Menangani kekerasan kriminal yang menyebabkan pembunuhan dan penculikan menjadi kejadian sehari-hari di Meksiko. Hal ini merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi Presiden Claudia Sheinbaum.
Mantan wali kota Mexico City, yang menjadi presiden wanita pertama negara itu pada tanggal 1 Oktober, telah mengesampingkan kemungkinan mendeklarasikan ‘perang’ terhadap kartel narkoba.
Sebaliknya, ia berjanji untuk melanjutkan strategi pendahulunya dengan menggunakan kebijakan sosial untuk mengatasi kejahatan dari akarnya, sekaligus memanfaatkan intelijen dengan lebih baik.