Nilai Akademik Anak yang Bunuh Ayah-Nenek Menurun sejak Masuk SMA di Usia 14 Tahun

Nilai Akademik Anak yang Bunuh Ayah-Nenek Menurun sejak Masuk SMA di Usia 14 Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai akademik MAS (14), pelaku pembunuhan ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dilaporkan menurun sejak masuk SMA.

Hal itu diungkap oleh Novita Tandry, psikolog anak, remaja, dan keluarga yang sempat mendampingi MAS ketika pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Selama ini sampai SMP, dia selalu masuk 10 besar. Di SMA kelas satu ini, ranking dia enggak dapat, drop," ujar Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

MAS juga tidak dapat bersekolah di sekolah favoritnya. Di usia 14 tahun, dia harus duduk di kelas 1 SMA, yang dinilai Novita menjadi salah satu penyebab tekanan mental.

"Menurut saya, pressure dari akademik yang sedang turun, gangguan tidur, dan kurang aktivitas fisik memengaruhi. Kesehatan mental dan fisik saling berkaitan erat," jelasnya.

Namun, MAS mengaku tidak merasa tertekan secara mental terkait akademik. Ia justru menikmati belajar.

"Tapi dia ngomong, tidak menjadikan dia sesuatu tekanan (akademik) bahwa dia enggak suka," kata Novita.

Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).

Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah.

Pisau itu sudah lebih dulu MAS gunakan untuk menghabisi nyawa APW dan RM.

Dengan kondisi bersimbah darah akibat luka tusuk, AP berhasil selamat setelah melompat dari pagar rumah demi menghindari kejaran anak kandungnya.

Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati.

Sementara RM dan APW, sudah terkapar di lantai dasar rumah dua lantai itu.

Usai pembunuhan ini, MAS meninggalkan rumah dengan berjalan cepat. Dia juga membuang pisau di tengah perjalanan.

Seorang petugas keamanan memanggil MAS. Hanya saja, dia ketakutan hingga akhirnya lari ke arah lampu merah Karang Tengah.

Namun, upaya melarikan diri ini gagal karena MAS berhasil ditangkap oleh petugas keamanan perumahan.

Sumber