Notre Dame Kembali Dibuka 5 Tahun Usai Kebakaran Dahsyat
Katedral Notre Dame akan secara resmi dibuka kembali pada Sabtu (7/12) waktu setempat, atau lima tahun setelah katedral tersohor itu hancur akibat kebakaran dahsyat. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan hadir dan menyampaikan pidato dalam seremoni pembukaan kembali Notre Dame.
Seremoni pembukaan itu, seperti dilansir AFP, Sabtu (7/12/2024), juga akan dihadiri tamu-tamu penting, seperti Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kemudian Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan ahli waris takhta Kerajaan Inggris Pangeran William.
Laporan sumber otoritas bandara Prancis menyebut Trump telah mendarat di Bandara Orly, sebelah selatan Paris, dengan jet pribadi pada Sabtu (7/12) sebelum pukul 07.00 GMT. Disebutkan bahwa Trump akan melakukan pembicaraan dengan Macron sebelum menghadiri seremoni pembukaan Notre Dame.
Trump juga disebut mungkin bertemu langsung dengan Zelensky di Paris. Namun kemungkinan ini belum dikonfirmasi secara resmi.
Presiden AS Joe Biden tidak akan hadir langsung dalam seremoni ini, melainkan diwakili oleh sang istri, Jill Biden. Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus, juga tidak menghadiri seremoni ini karena telah dijadwalkan melakukan perjalanan akhir pekan ke Pulau Corsica, Prancis.
Pesan dari Paus Fransiskus untuk masyarakat Prancis akan dibacakan saat seremoni pembukaan kembali digelar.
Seremoni pembukaan kembali Notre Dame akan digelar seluruhnya di dalam ruangan karena prakiraan cuaca buruk. Sebelumnya dijadwalkan bahwa seremoni akan digelar di luar ruangan, dengan Notre Dame yang telah selesai menjalani rekonstruksi menjadi latar belakangnya.
Namun Kantor kepresidenan Prancis, Elysee Palace, dan Keuskupan Paris merilis pernyataan yang mengumumkan bahwa seremoni dipindahkan ke dalam ruangan setelah badan layanan cuaca Meteo France memperkirakan hembusan angin mencapai 80 kilometer per jam di area tersebut.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Situasi itu, menurut Elysee Palace dan Keuskupan Paris, "mewajibkan kami untuk mengatur ulang pengaturannya".
Kebangkitan Notre Dame usai tragedi kebakaran tahun 2019 yang menghancurkan atap dan puncak menara, dianggap oleh Macron sebagai contoh kreativitas dan ketahanan Prancis. Kebangkitan ini terjadi saat gejolak politik menyelimuti Prancis usai lengsernya Perdana Menteri (PM) Michel Barnier lewat mosi tidak percaya.
Marcon mengharapkan layanan misa pertama di Katedral Notre Dame setelah resmi dibuka kembali, dan kehadiran sekitar 40 pemimpin dunia di Paris saat seremoni pembukaan, bisa memberikan rasa bangga dan persatuan bagi publik Prancis.
"Pembukaan kembali ini adalah bukti bahwa kita mengetahui bagaimana melakukan hal-hal yang besar, kita mengetahui bagaimana melakukan hal yang mustahil dan seluruh dunia telah mengagumi kita dalam dua kesempatan tahun ini," ucapnya pada Kamis (5/12), merujuk pada Olimpiade Paris yang dipuji secara luas.
Upaya rekonstruksi Notre Dame menelan biaya sekitar 700 juta Euro, yang dibiayai dari donasi, dengan pembukaan kembali telah bisa dilakukan dalam waktu lima tahun setelah sebelumnya diperkirakan akan memakan waktu puluhan tahun.
Pada Minggu (8/12) besok, misa pertama akan digelar di Katedral Notre Dame dengan dihadiri 170 Uskup dan lebih dari 100 pastor Paris pada pukul 10.30 waktu setempat. Misa pertama akan diikuti oleh misa kedua pada malam hari sekitar pukul 18.30 waktu setempat, yang akan dibuka untuk umum.