Obligasi dan Sukuk KAI Rp2 Triliun Oversubscribed 1,78 kali
Bisnis.com, JAKARTA - Obligasi dan sukuk senilai total Rp2 triliun yang diterbitkan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI tercatat mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 1,78 kali.
Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan KAI telah berhasil menerbitkan obligasi dan sukuk dengan tingkat bunga yang kompetitif sebesar Rp2 Triliun melalui mekanisme Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) II Tahap I KAI Tahun 2024 atas obligasi dengan jumlah pokok Rp1,5 triliun dan sukuk ijarah dengan jumlah pokok Rp500 miliar.
Anne menyebutkan keberhasilan PUB II Tahap I KAI ini ditunjang dengan perolehan Rating Perusahaan yang terbaik yaitu idAAA sehingga terjadi kelebihan minat investor atau oversubscribed sebanyak 1,78 kali.
“Langkah ini merupakan salah satu strategi untuk memperkuat struktur pendanaan perusahaan dan mendukung proyek-proyek strategis dalam pengembangan prasarana perkeretaapian di Indonesia,” kata Anne dalam keterangan resmi, Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut, Anne mengatakan penerbitan obligasi dan sukuk ini dioptimalkan untuk melakukan refinancing terhadap obligasi yang jatuh tempo dan juga untuk mendanai proyek pengembangan angkutan batu bara di Sumatra Bagian Selatan.
Anne menambahkan bahwa masing-masing efek utang tersebut terbagi dalam 3 seri. Kupon Seri A dengan tenor 3 tahun dan imbal hasil 6,70%, Seri B dengan tenor 5 tahun dan imbal hasil di 7,00% serta Seri C dengan tenor 7 tahun dengan imbal hasil 7,10%.
Adapun, penjamin pelaksana emisi dalam penerbitan obligasi dan sukuk tersebut melibatkan Mandiri Sekuritas, CIMB Niaga Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, dan Bahana Sekuritas.
Anne mengatakan KAI melakukan diversifikasi pendanaan baik melalui lembaga keuangan bank maupun non-bank. Dana obligasi dan sukuk ini akan KAI gunakan sebaik mungkin dalam rangka peningkatan angkutan kereta api, terutama angkutan batu bara di Sumatra Bagian Selatan sebagai pemasok energi nasional.
"KAI mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan berkelanjutan sehingga kereta api dapat menjadi tulang punggung transportasi massal yang dapat diandalkan baik untuk angkutan barang maupun penumpang bagi seluruh masyarakat Indonesia,” imbuhnya.