OJK Catat Pinjaman di Multifinance dan Pinjol Naik, Modal Ventura Turun per Oktober 2024

OJK Catat Pinjaman di Multifinance dan Pinjol Naik, Modal Ventura Turun per Oktober 2024

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp501,89 triliun per Oktober 2024. Angka tersebut naik 8,37% apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan pinjaman juga terjadi di industri fintech peer-to-peer (P2P) lending. Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan outstanding pembiayaan fintech P2P lending per Oktober 2024 meningkat 23,23% secara tahunan (year-on-year/yoy). 

“Outstanding pembiayaan per Oktober 2024 terus meningkat 8,37% yoy menjadi Rp501,89 triliun,” kata Agusman dalam konferensi pers RDK Bulanan Oktober 2024 pada Jumat (13/12/2024). 

Sementara itu, pembiayaan dari industri modal ventura pada Juni 2024 masih mengalami penurunan menjadi Rp16,32 triliun, turun dibandingkan Rp17,28 triliun per Oktober 2023. 

Dari sisi kredit bermasalah, Agusman mengungkap bahwa tingkat non-performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan masih terjaga. Adapun rasio NPF gross perusahaan pembiayaan 2,60% per Oktober 2024, mengalami sedikit kenaikan dibandingkan 2,57% per Oktober 2023. Sementara NPF nett mencapai 0,77% per Oktober 2024, turun tipis dibandingkan 0,78% per Oktober 2023. 

Gearing ratio perusahaan pembiayaan mengalami kenaikan menjadi 2,34 kali, naik dari 2,25 kali per Oktober 2023. Angka tersebut masih berada di bawah batas maksimum 10 kali. 

Sementara tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 untuk industri fintech P2P lending terjaga di 2,37%. Tingkat kredit macet tersebut mengalami perbaikan dibandingkan tahun lalu, di mana per Oktober 2023 mencapai 2,89%. 

Terakhir, industri Lembaga Keuangan Mikro (LKM) mencatatkan penyaluran pinjaman sebanyak Rp1,03 triliun per Agustus 2024. Angka tersebut mengalami sedikit kenaikan dibandingkan per Agustus 2023, yakni Rp1 triliun. Dari sisi aset, mencapai Rp1,64 triliun per Agustus 2024, menguat dibandingkan Rp1,5 triliun per Agustus 2023.

Sumber