Oknum Perwira TNI di Palu Tampar Manajer SPBU, Danrem 132/Tdl Ambil Sikap Tegas

Oknum Perwira TNI di Palu Tampar Manajer SPBU, Danrem 132/Tdl Ambil Sikap Tegas

KOMPAS.com - Video momen seorang perwira TNI, Lettu Inf Agus Yudo menampar manajer SPBU Tavanjuka Palu, Sulawesi Tengah, bernama Asriadi Hamzah menjadi sorotan publik viral di media sosial. 

Rekaman CCTV yang diambil pada Jumat (6/12/2024) tersebut menuai komentar warganet.  Peristiwa bermula ketika Lettu Inf Agus Yudo, yang menjabat sebagai Danramil 1306-02/Biromaru, hendak mengisi BBM jenis Pertalite di SPBU Tavanjuka sekitar pukul 09.50 WITA.

Namun, pengisian tersebut ditolak oleh petugas SPBU karena Agus tidak memiliki barcode aplikasi MyPertamina, yang menjadi syarat wajib untuk membeli BBM jenis ini.

Ketidakpuasan atas penolakan tersebut membuat Agus mendatangi Asriadi Hamzah, manajer SPBU, untuk meminta penjelasan. 

Meski Asriadi sudah mencoba memberikan penjelasan dengan baik, termasuk menawarkan bantuan untuk mendaftar di aplikasi MyPertamina, Agus tetap menolak dan menjadi semakin emosional.

Asriadi menjelaskan bahwa insiden penamparan terjadi saat ia berusaha menghindar dari upaya pertama Agus untuk menamparnya. 

"Dia berupaya menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar dan menampar lagi di bagian telinga bagian kanan," ujarnya. 

Setelah itu Agus meninggalkan lokasi. Sebelum pergi, ia bahkan menantang Asriadi untuk melaporkan tindakannya ke atasan.

Asriadi segera melapor ke Denpom XIII-2 Palu dan diarahkan untuk mendapatkan surat keterangan berobat sebagai dasar visum dan pembuatan laporan resmi. 

Namun, insiden ini tidak berlanjut ke proses hukum formal karena mediasi dilakukan oleh Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Deni Gunawan, sehari setelah kejadian.

Dalam mediasi yang berlangsung di Ruang Serambi Kehormatan Makorem 132/Tdl, Agus dan Asriadi sepakat menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Keduanya berjabat tangan dan menandatangani surat pernyataan damai.

Brigjen TNI Deni Gunawan menyatakan komitmennya terhadap penegakan disiplin di lingkungan TNI. Ia menegaskan bahwa setiap pelanggaran, baik kecil maupun besar, oleh anggota TNI akan diproses sesuai aturan yang berlaku.

"Siapapun anggota, apapun pangkatnya, akan diproses sesuai aturan atau hukum yang berlaku. Penegakan disiplin di satuan TNI adalah harga mati," tegas Brigjen Deni melalui pernyataan yang disampaikan di akun Instagram resmi Korem 132/Tdl.

Seperti diberitakan seebelumnya, kasus ini menyoroti pentingnya sikap profesionalisme dan etika bagi seluruh aparat negara, khususnya TNI. 

Meskipun penyelesaian melalui jalur damai menunjukkan nilai kekeluargaan, tindakan disipliner tetap menjadi fokus utama untuk menjaga integritas institusi.

Dengan berakhirnya kasus ini secara damai, publik berharap agar insiden serupa tidak terjadi lagi, dan semua pihak dapat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan serta etika dalam berinteraksi.

 

Sumber