Oknum Polisi Pukul Warga di Labuan Bajo, Berakhir Damai
LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Oknum anggota Polres Manggarai Barat, berinisial AP (31), diduga memukul dua orang warga, yakni IG (37) dan AN (30) pada Minggu (22/12/2024) malam.
Kasus pemukulan itu terjadi saat kedua warga keluar dari sebuah kafe di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Akibat kejadian tersebut, dua warga mengalami luka di bagian kepala belakang dan dahi.
Kapolres Manggarai Barat, AKBP Christian Kadang, menjelaskan bahwa kasus kesalahpahaman antara warga dan oknum anggota polisi tersebut telah berujung damai.
"Kejadian kesalahpahaman tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan dengan konsep Lonto Leok dan kedua belah pihak sepakat berdamai," jelas Christian dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (23/12/2024) pagi.
Ia menjelaskan, baik IG (37) dan AN (30) maupun AP (31) telah saling memaafkan. Ketiganya menyadari bahwa insiden kemarin itu hanya kesalahpahaman.
"Masalah ini sudah diselesaikan, bahwa di antara mereka sudah saling salaman dan juga sudah saling memaafkan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, kejadian berawal saat AN (30) hendak keluar dari D’Javu Bar dan secara tidak sengaja menendang salah satu pengunjung. Hal ini memicu tanggapan dari AP (31), yang kemudian menarik AN (30) keluar dari lokasi kejadian.
Setelah sempat meminta maaf, IG (37) dan AN (30) meninggalkan lokasi.
Namun, keduanya kembali didekati oleh AP (31), sehingga terjadilah kesalahpahaman tersebut.
"Insiden tersebut diduga dipicu oleh minuman beralkohol yang dikonsumsi ketiganya sehingga memunculkan kesalahpahaman," ungkap dia.
Kendati kasus tersebut berakhir damai, lanjut dia, personel yang melakukan pelanggaran akan tetap terkena sanksi disiplin. Hal itu untuk memberikan pelajaran dan efek jera.
"Walaupun kasus sudah berujung damai, tapi anggota yang terlibat tetap disanksi. Tetap kita proses untuk memberikan efek jera," terangnya.
Dia memastikan Propam akan bekerja profesional dalam kasus itu.
"Ancamannya nanti bisa demosi atau tunda kenaikan pangkat, tergantung kesalahannya," katanya.
Ia berharap tak ada lagi hujat-menghujat di media sosial. Dia meminta netizen untuk tidak memperkeruh suasana.
Sebab, informasi liar yang beredar di masyarakat luas justru membuat persoalan semakin melebar ke mana-mana.
"Tolong ini jangan dibuat ajang saling menghujat. Sehingga, kita dapat hidup serta berkegiatan secara damai," pinta dia.