Operasi Penanganan Banjir di Banyubiru Semarang Ditutup, Sudah Normal?
UNGARAN, KOMPAS.com - Operasi penanganan banjir di Dusun Ngendo, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, resmi ditutup pada Jumat (13/12/2024) pukul 17.00 WIB.
Penutupan operasi ini dilakukan seiring dengan mulai surutnya air, hampir selesainya perbaikan tanggul darurat, dan kemandirian warga terdampak yang mulai pulih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan, menyatakan bahwa saat ini fokus utama adalah pemulihan pascabencana.
"Untuk pemulihan ini kami akan selalu berkoordinasi dengan pihak desa, sehingga saat butuh bantuan atau pendampingan bisa segera ditangani," ujarnya, Jumat.
KOMPAS.com/Dian Ade Permana Alat berat membersihkan material yang terbawa banjir Sungai Klegung akibat tanggul jebol.
Menurut Alexander, kemandirian warga mulai terlihat karena seluruh kebutuhan mereka sudah terpenuhi.
"Tadi ada bantuan 21 kompor dari Paguyuban Linmas Kabupaten Semarang, sehingga warga sudah bisa memenuhi kebutuhan logistiknya. Untuk bahan makanan, nanti akan dibantu dengan distribusi dari desa," tambahnya.
Alex juga menjelaskan bahwa pihaknya melakukan asesmen terhadap tanggul yang jebol.
"Perbaikan sudah hampir selesai dikerjakan oleh BBWS Pemali Juwana, pembersihan material di jalan dan rumah dilakukan DPU, serta sampah dikoordinasikan oleh DLH. Material yang menggenangi rumah warga sudah bersih," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa aktivitas warga secara umum sudah kembali normal.
"Warga yang bekerja juga sudah berangkat, bahkan hari ini tadi juga sudah ada kegiatan nyadran bersama. Tinggal pemulihan," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Desa Ngrapah, Fahmi Latif, menyatakan bahwa perbaikan tanggul yang jebol sudah hampir 100 persen.
"Untuk pembersihan juga sudah selesai, baik yang di jalan umum maupun di rumah, sampai dalam-dalam sudah bersih," ujarnya.
Fahmi juga menjelaskan bahwa material yang berserakan di jalan telah dibersihkan.
"Ini nanti melanjutkan pembangunan di desa, rabat beton di lingkungan terdampak sudah mulai tertata," katanya.
Ia berharap meskipun secara resmi operasi penanganan bencana di Dusun Ngendo telah ditutup, koordinasi dengan BPBD Kabupaten Semarang tetap berlangsung.
"Aktivitas warga sudah mulai normal, kebutuhan air bersih juga sudah tercukupi. Nanti tinggal kita cek ulang kalau ada yang terlewati, sekalian kerja bakti bersama warga," pungkas Fahmi.