Opsi Rusun bagi Para Korban Usai Api Mengamuk di Kemayoran
Ratusan rumah terdampak akibat kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Muncul opsi para korban akan direlokasi ke rumah susun.
Usulan itu diungkap oleh Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (JK) saat menyambangi pengungsian korban kebakaran. Ia ingin mengusulkan kepada Kementerian Perumahan untuk merelokasi korban ke rusun.
JK menyambangi lokasi pengungsian di SDN Kebon Kosong 09, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024), JK datang pada pukul 14.07 WIB. Ia menggunakan baju putih PMI langsung mengunjungi tenda pengungsian.
Ia tampak berbincang dengan beberapa warga yang ada. "Butuh apa?" tanya JK pada warga.
"Rumah lagi, Pak," kata salah satu warga
"Rusun mau nggak?" tanyanya lagi.
"Mau, Pak, tapi ibu saya sudah sepuh, Pak," jawab warga.
"Kalau rusun tidak mudah terjadi korsleting listrik. Saya kira nanti saya usulan rusun saja nanti ya," imbuh JK.
Dalam kesempatan yang sama, JK mengatakan pihaknya turut prihatin atas kejadian yang menimpa warga Kemayoran. Ia pun akan mengusulkan kepada Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait (Ara) untuk memberikan rusun kepada korban.
"Pertama Palang Merah menyampaikan turut berdukacita, kita tentu harus banyak membantu masyarakat kita. Tadi yang diharapkan perumahan, nanti tentu Menteri Perumahan akan turun dan kita serahkan dan diganti dengan rusun," kata JK kepada wartawan.
Sebab, menurutnya, banyak kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting listrik.
"Hampir semua kebakaran itu penyebabnya korsleting listrik kabel yang tidak teratur. Kalau rusun itu bersih, risiko kebakaran kecil. Tapi untuk tanggap darurat ini tentu Kemensos, PMI akan selalu membantu," ujarnya.
Pemprov soal usulan relokasi ke rusun, simak di halaman berikut
Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi belum bisa mengambil keputusan terkait rencana relokasi korban ke rusun. Ia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait rencana relokasi warga korban kebakaran ke rumah susun (rusun).
"Mereka itu ada yang memang rumah sendiri, ada yang rumah kontrakan. Saya belum mengambil keputusan. Tapi saya coba diskusikan," kata Teguh kepada wartawan di posko pengungsian SDN 09 Kebon Kosong, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2024).
Teguh mengaku sempat mengobrol dengan warga terkait rencana relokasi ke rusun terdekat. Dia mengatakan belum semua warga setuju dengan rencana tersebut.
"Sebagian ada yang menjawab langsung setuju, sebagian masih diam, tapi ini kan masih dalam artian belum keputusan ya. Pastinya kami akan verifikasi, akan data terkait masalah tersebut," ujarnya.
Teguh mengatakan Pemprov bakal berdiskusi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu terkait rencana itu.
"Kami tadi barusan dihubungi oleh Staf Bapak Wapres (Gibran Rakabuming Raka) menanyakan itu. Kami akan lanjuti dengan koordinasi bersama," ungkapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta mencatat sebanyak 600 keluarga terdampak kebakaran di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus). Sebanyak 1.800 orang pun terpaksa mengungsi.
"Objek terdampak dalam peristiwa ini kurang lebih 200 rumah tinggal semipermanen, dan sebanyak 600 KK atau 1.800 jiwa yang melanda 8 RT dalam 1 RW," kata Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu (11/12/2024).
Isnawa memerinci, dari jumlah korban terdampak, sebanyak 125 jiwa di antaranya balita. Selain itu, ada 525 orang lansia, 700 orang dewasa, 205 orang siswa SD, 150 orang siswa SMP, dan 95 orang siswa SMA.
"BPBD DKI terus melakukan koordinasi dengan perangkat daerah dan lembaga atau organisasi terkait untuk memastikan pemenuhan kebutuhan pengungsi yang mencakup kebutuhan pangan, sandang, sanitasi, hunian sementara, kesehatan, penerangan, administrasi kependudukan, dan lain-lain untuk bisa terus terpenuhi bagi warga terdampak," jelasnya.
Diketahui kebakaran pertama kali dilaporkan pada Selasa (10/12) pukul 12.25 WIB. Petugas langsung dikerahkan pada pukul 12.33 WIB untuk melakukan operasi pemadaman. Api mulai berangsur padam sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengerahkan 128 personel dan 32 unit mobil pemadam kebakaran.