Orangtua Tak Setuju Sekolah Libur Selama Ramadhan, Khawatir Anak Malas-malasan
JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua murid khawatir terhadap rencana pemerintah meliburkan sekolah satu bulan penuh selama bulan Ramadhan.
Rinny (55) misalnya, khawatir anaknya yang saat ini duduk di bangku kelas XI SMA bakal bermalas-malasan jika libur selama sebulan.
“Tidak semua anak itu auto menyibukkan diri dengan kegiatan positif, terlebih sedang puasa, bisa jadi alasan lemas dan malas,” kata Rinny kepada Kompas.com, Kamis (16/1/2025).
Rinny khawatir, sang anak tidak melakukan kegiatan bermanfaat seperti bermain gim jika sekolah libur. Padahal, menurut dia, waktu satu bulan seharusnya bisa dioptimalkan untuk belajar.
“Karena tidak semua anak bisa cepat menangkap mata pelajaran dengan waktu yang sedikit,” tutur Rinny.
Hal senada juga disampaikan oleh Sarah (37). Menurut dia, sulit bagi anak belajar mandiri di rumah jika sekolah libur selama Ramadhan.
“Semisal belajar di rumah juga enggak akan efisien karena pasti ada aja kan gangguan, bikin anak enggak konsentrasi,” ujar Sarah.
Namun, diakui Sarah, rencana pemerintah meliburkan sekolah selama Ramadhan dapat membuat anak fokus beribadah.
“Sisi positifnya sebetulnya itu bisa memberikan waktu kepada anak untuk eksplor kegiatan di luar sekolah. Misalnya, safari Ramadhan, iktikaf, dan berbagi takjil,” jelas Sarah.
Alih-alih diliburkan selama sebulan, Sarah menyarankan agar sekolah mengurangi jam belajar formal dan menambahkan kegiatan rohani selama bulan Ramadhan.
“Harapan kepada pemerintah soal wacana ini, kegiatan jam belajar bisa dikurangi jamnya atau diganti dengan pesantren kilat,” terang Sarah.
Perlu diketahui, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut, ada tiga opsi yang dipertimbangkan pemerintah terkait libur sekolah selama bulan Ramadhan tahun ini.
“Pertama, libur penuh selama Ramadhan dengan kegiatan keagamaan. Kedua, libur sebagian, seperti awal Ramadhan libur beberapa hari dan masuk kembali hingga menjelang Idul Fitri. Ketiga, sekolah tetap masuk penuh seperti biasa," kata Abdul Mu’ti di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (13/1/2025).
Sementara itu, wacana libur sekolah saat Ramadhan 2025 pertama kali diungkapkan Wakil Menteri Agama (Wamenag), Romo HR Muhammad Syaf’i.
Kebijakan serupa pernah diterapkan pada era pemerintahan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di mana sekolah diliburkan selama satu bulan penuh saat Ramadhan.