P2G Khawatir Murid Fokus Main Gim Online jika Sekolah Libur Selama Bulan Ramadhan

P2G Khawatir Murid Fokus Main Gim Online jika Sekolah Libur Selama Bulan Ramadhan

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak wacana libur sekolah selama Ramadhan 1446 Hijriah atau tahun ini karena dinilai berdampak negatif bagi pelajar maupun tenaga pengajar.

Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim menyatakan, libur satu bulan penuh dapat membuat anak-anak justru lebih banyak bermain gim online ketimbang beribadah.

"Alih-alih anak-anak fokus beribadah di rumah selama Ramadhan, yang akan timbul justru fokus berselancar di dunia maya, menghabiskan waktu untuk main game online," kata Satriwan kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025).

Sebab, tidak semua orangtua dapat mengawasi anak-anaknya yang tidak sekolah satu bulan penuh.

Satriwan menyebutkan, libur satu bulan penuh juga membuat murid-murid sekolah ketinggalan pelajaran.

"Jadi mata pelajaran dan pembelajaran tentu akan banyak yang tidak terpenuhi karena anak-anak libur," ujarnya.

Selain berdampak terhadap aktivitas para pelajar, libur sekolah selama bulan puasa juga bakal mempengaruhi pendapatan guru, terutama guru honorer maupun guru di madrasah swasta.

Sebab, komponen pendapatan guru seperti biaya transport bakal dipotong jika tidak ada aktivitas belajar-mengajar di sekolah.

"Karena kalau siswa libur, tidak ada aktivitas di sekolah, guru pun libur. Kalau yayasan itu tidak akan membayarkan gaji guru secara penuh," ucap Satriwan

Padahal,  biaya kebutuhan hidup semakin meningkat, terutama pada momen Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri.

"Di satu sisi kebutuhan meningkat untuk bulan puasa, untuk Idul Fitri, tapi penghasilan guru-guru justru menurun drastis," kata Satriwan.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah telah menyepakati rencana libur Ramadhan 2025 di sekolah.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa keputusan libur sekolah saat Ramadhan sudah disepakati dan saat ini masih menunggu Surat Edaran (SE) bersama.

"Sudah kita bahas tadi malam lintas kementerian, tetapi nanti pengumumannya tunggu sampai ada SE bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Agama, serta Kementerian Dalam Negeri. Tunggu sampai surat edarannya keluar, mudah-mudahan dalam waktu singkat," kata Mendikdasmen Abdul Mu’ti saat ditemui usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, dilansir dari laman Antara, Rabu (16/1/2025).

Sumber