Paduan Suara Mahasiswa Teknik Undip Sabet Juara Ajang Internasional di Malaysia
SEMARANG, KOMPAS.com - Paduan Suara Mahasiswa Teknik Universitas Diponegoro (PSMT Undip) yang bernama Aksa Swara Indonesia berhasil menorehkan prestasi di tingkat Internasional.
Pada 6 November 2024 lalu, Aksa Swara Indonesia menerima gelar ‘The Winner of the 3rd Asia Choral Grand Prix 2024’ yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Uniknya, Asia Choral Grand Prix (ACGP) ini adalah ajang paduan suara tingkat tertinggi di Asia.
Ketua Aksa Swara Indonesia 2024, Muhammad Rivan, mengatakan, peserta yang mengikuti ACGP 2024 merupakan pemenang kompetisi paduan suara dari berbagai negara.
Di antaranya, Singapore International Choir Festival (Singapura), Malaysia Choral Eisteddfod (Malaysia), Andrea O. Veneracion International Choral Festival (Filipina), dan Bali International Choir Festival (Indonesia).
"Tahun 2023 kemarin kami ikut 12th Bali International Choir Festival, di situ kita juara umum. Kemudian difasilitasi asosiasi untuk mengikuti kompetisi 3rd Asia Choral Grand Prix 2024," ucap Rivan kepada Kompas.com, Jumat (15/11/2024).
Rivan menyebut, tim Aksa Swara Indonesia yang mengikuti 3rd Asia Choral Grand Prix 2024 terdiri dari 45 penyanyi dan 1 konduktor.
Mereka membawakan lima lagu, di antaranya, Miniwanka-comp.Murray Schaffer, Il Est Belle Bon-comp. Pierre Passereau (a capella), Ergebung-comp. Hugo Wolf, Der fruhlingswind-comp. Toyotaka Tsuchida, dan Malin-comp. Bagus S. Utomo.
Karena keberhasilan ini, Aksa Swara Indonesia berhasil membawa pulang hadiah sebesar 3.000 dollar Amerika Serikat atau sebesar Rp 47,6 juta .
"Kami mulai membentuk tim dari akhir Desember 2023, latihannya untuk lomba ini sekitar 11 bulan," ucap dia.
Jauh sebelum ini, Aksa Swara Indonesia juga pernah meraih kejuaraan ajang internasional dalam 18th Busan Choral Festival & Competition di Korea Selatan.
Bahkan, mereka meraih gelar "Grand Champion" selama tiga tahun berturu-turut.
"Setelah menampilkan yang terbaik dari kita, tibalah pengumuman kita mendapatkan grand champion sekaligus juara umum," tutur Rivan.
Sebelum menghadapi kompetisi bergengsi ini, Aksa Swara Indonesia tentunya melewati proses yang tak mudah. Mulai dari pembentukan tim, hingga latihan secara intensif yang dilakukan selama kurang lebih sebelas bulan.
"Kami mulai bentuk tim dari akhir Desember 2023 lalu. Jadi sekitar 11 bulan kami berlatih, tantangan selama latihan pasti ada. Tapi sebisa mungkin kami mengakomodasi rasa lelah untuk terus berjuang karena membawa nama Indonesia," ucap Rivan.
Rivan menyebut, ada sejumlah tantangan yang harus mereka lewati. Seperti demotivasi, anggota yang kerap tidak lengkap, sulitnya sponsor, hingga rasa lelah yang menumpuk.
Kendati demikian, anak-anak Aksa Swara Indonesia selalu berupaya untuk bangkit dan saling menyemangati satu sama lain.
"Kuncinya adalah kita memiliki rasa saling percaya satu sama lain, rasa memiliki, dan rasa solidaritas yang tinggi antar anggota," ucap Rivan.
Hal senada juga diungkapkan oleh wakil ketua Aksa Swara Indonesia, Adinda Putri Amalia.
Dirinya menyebut, rasa saling percaya antar anggota sangat mempengaruhi keberhasilan Aksa Swara Indonesia. Terlebih, untuk menyatukan harmoni pada tiap lagu yang dibawakan.
"Selain itu, tentu ada ups and downs yang kita alami, entah itu dari internal singer atau eksternal. Namun alhamdulillah, semua singer benar-benar selalu ingin membangun dan membersamai. Jadi kalau mood latihan sedang turun pasti akan segera bangkit lagi," ungkap Adinda.
Bagi Adinda, kompetisi 3rd Asia Choral Grand Prix 2024 meninggalkan kesan yang sangat mendalam. Terlebih, bagi anggota Aksa Swara Indonesia yang harus terus latihan dan mempersiapkan diri hampir satu tahun.
"Rasanya sangat memuaskan dan akan terus kami ingat entah sampai kapan. Kemenangan ini tentunya juga bukan akhir dari perjalanan kami, ini merupakan batu loncatan besar bagi PSMT untuk terus meningkatkan prestasi gemilang untuk ke depannya," pungkas Adinda.