Pagar Laut di Tangerang Diklaim Dibuat Jaringan Rakyat Pantura, Pakai Dana Patungan

Pagar Laut di Tangerang Diklaim Dibuat Jaringan Rakyat Pantura, Pakai Dana Patungan

TANGERANG, KOMPAS.com - Sekelompok warga yang mengatasnamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) mengeklaim sebagai pihak yang membangun pagar laut misterius di pesisir utara Kabupaten Tangerang.

Pagar laut tersebut disebut didanai dengan dana patungan yang dikumpulkan warga.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan pagar laut itu dibuat dengan tujuan untuk mencegah abrasi yang terjadi di utara Tangerang.

Pagar itu, kata dia, dibuat secara swadaya oleh warga dengan cara patungan.

"Swadaya, patungan, jumlahnya variatif ya, misalnya 5.000 rupiah, variatif-lah itu," kata Humas JRP Shandi Martha kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).

Informasi soal pagar tersebut dibuat oleh warga, kata Shandi, berdasarkan penelusuran JRP di lapangan.

Beberapa warga di beberapa kampung ditemui lalu ditanyakan perihal pagar tersebut.

Para warga yang ditemui itu, kata dia, mengaku membuat pagar di masing-masing kampung untuk mencegah abrasi.

"Namun, kami tidak menemui satu-satu masyarakat, yang terlibat banyak orang, dengan metode sampel di Karangserang kemudian di Kronjo," kata dia.

Soal panjang pagar yang disebut mencapai 30,16 kilometer, Shandi belum bisa memastikan.

Namun, kata dia, bisa saja kampung lain juga mengikuti karena terinspirasi untuk membuat pagar laut guna mencegah abrasi.

Sebelumnya, keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di perairan pantai Kabupaten Tangerang membuat heboh publik.

Diketahui bahwa pembuatan pagar tersebut dihentikan dan dilakukan penyegelan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada Kamis (9/1/2024).

Pihak KKP juga saat ini tengah mencari pelaku pembuatan pagar misterius tersebut.

 

Sumber