Pagar Laut Dinilai Tak Bermanfaat, Justru Buat Nelayan Rugi Miliaran Rupiah

Pagar Laut Dinilai Tak Bermanfaat, Justru Buat Nelayan Rugi Miliaran Rupiah

TANGERANG, KOMPAS.com - Keberadaan pagar laut sepanjang 30,16 kilometer di pesisir utara Kabupaten Tangerang dinilai merugikan nelayan.

Anggota Ombudsman Republik Indonesia (RI), Yeka Hendra Fatika, mengatakan kerugian nelayan ditaksir mencapai miliaran rupiah per bulan karena operasional dan tangkapan ikan berkurang.

Berdasarkan data Ombudsman RI, ada sekitar 1.500 nelayan di pesisir utara yang terdampak.

Jumlahnya bisa lebih banyak karena luas pagar laut mencakup enam kecamatan.

"Taksiran saja kalau tadi asumsinya 1.500 saja, saya sudah menghitung dengan penurunan rata-rata 100.000 rupiah per hari, kalau misalnya melautnya 5 hari, ada 20 hari, dikali sekian bulan, 3 bulan saja sudah 9 miliar. Itu paling rendah," kata Yeka saat meninjau pemagaran pagar laut di Pulau Cangkir, Kecamatan Kronjo, Rabu (15/1/2025).

Kerugian yang dialami nelayan, kata dia, terjadi karena rute melaut lebih jauh setelah ada pagar laut di pesisir.

Dampak lainnya, hal itu berpengaruh pada pengeluaran bahan bakar yang lebih tinggi, waktu melaut semakin sedikit, sehingga tangkapan ikan menurun drastis.

Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Banten Fadli Afriadi mengatakan, nelayan yang terdampak pagar laut jumlahnya jauh lebih banyak dari 1.500 nelayan.

"Setiap hari ada 3.888 nelayan yang biaya operasionalnya meningkat dua kali lipat, hasil (tangkapan ikan) kemungkinan berkurang. Nah ini kan harus secepatnya diselesaikan," kata dia.

Fadli mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan investigasi untuk mengungkap siapa pemilik pagar laut tersebut.

Dia juga mengungkapkan sudah mendiskusikan terkait adanya klaim dari pihak tertentu yang mengaku membangun pagar laut.

Namun, pernyataan yang mereka sampaikan, seperti membangun pagar untuk mencegah abrasi, kata Fadli, itu belum bisa dibuktikan.

Fadli juga menyebut keberadaan pagar laut tersebut saat ini belum diketahui tujuan dan manfaatnya.

"Tidak logis juga atas alasan-alasan yang disampaikan, dan kita lihat sendiri apakah pendapatan meningkat, tangkapan menambah, ada kerang, ada cumi, ada segala macam, ya, kayaknya tidak," kata dia.

 

Sumber