Palestina Kecam Warga Israel Hasut Kekerasan di Amsterdam
Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam apa yang disebutnya sebagai "teriakan anti-Arab" yang dilontarkan warga Israel supporter klub sepak bola Maccabi Tel Aviv di Amsterdam, Belanda. Tindakan supporter Maccabi Tel Aviv yang dinilai menghasut kekerasan itu berujung bentrokan yang melukai sejumlah warga Israel.
Otoritas Palestina, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (9/11/2024), juga mengutuk serangan terhadap bendera Palestina yang dilakukan para supporter Israel di Amsterdam. Kepolisian Amsterdam sebelumnya melaporkan adanya aksi pembakaran bendera Palestina sebelum bentrokan terjadi.
Kementerian Luar Negeri Palestina, dalam pernyataannya, juga meminta pemerintah Belanda untuk "melakukan penyelidikan terhadap pemicu gangguan ini dan untuk melindungi warga Palestina dan Arab yang tinggal di Belanda".
Kepala Kepolisian Amsterdam, Peter Holla, dalam pernyataannya menyebut telah terjadi "insiden di kedua pihak" pada Rabu (6/11) waktu setempat, atau 24 jam sebelum pertandingan antara Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam digelar.
Holla menyebut supporter klub sepak bola Israel Maccabi Tel Aviv "mencopot bendera dari fasad bangunan di Rokin dan mereka menghancurkan sebuah taksi".
"Bendera Palestina dibakar di area Dam (Square)," sebutnya, merujuk pada alun-alun pusat kota Amsterdam.
Seorang anggota Dewan Kota Amsterdam, Jazie Veldhuyzen, menuturkan kepada Al Jazeera bahwa supporter Israel menghasut kekerasan setelah tiba di kota tersebut, sebelum pertandingan digelar pada Kamis (7/11) waktu setempat.
"Mereka mulai menyerang rumah-rumah warga di Amsterdam yang memasang bendera Palestina, jadi dari situlah kekerasan dimulai. Sebagai reaksinya, warga Amsterdam memobilisasi diri mereka dan melawan serangan yang dimulai pada Rabu (6/11) oleh para hooligan Maccabi," sebut Veldhuyzen.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA), yang turut merilis pernyataan terkait insiden itu, menyatakan pihaknya "sangat prihatin dengan rangkaian peristiwa kekerasan di Amsterdam", terutama "penghasutan tercela untuk kekerasan, rasisme anti-Palestina, dan Islamofobia yang disampaikan penggemar Maccabi Tel Aviv".
PFA meminta badan sepak bola FIFA dan UEFA untuk "menanggapi normalisasi retorika genosida, rasisme dan Islamofobia di kalangan supporter sepak bola Israel dan untuk menerapkan langkah-langkah nyata untuk memerangi permusuhan ini".
UEFA, yang merupakan badan sepak bola Eropa, sebelumnya menyampaikan kecaman terhadap "aksi kekerasan" yang terjadi sebelum dan sesudah pertandingan.
"Kami mempercayai bahwa otoritas terkait akan mengidentifikasi dan mendakwa sebanyak mungkin orang yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut," sebut UEFA dalam pernyataannya.
Perdana Menteri (PM) Belanda Dick Schoof, dalam pernyataannya, mengakui dirinya "sangat malu" dengan bentrokan yang terjadi di Amsterdam. Schoof menegaskan bentrokan semacam itu "tidak akan ditoleransi" dan berjanji akan mengadili para pelakunya.
Simak juga video Ribut-ribut Suporter Israel di Amsterdam Gegara Bakar Bendera Palestina
[Gambas Video 20detik]