PAM Jaya Petakan Kantor Pemerintahan yang Masih Gunakan Air Tanah
PAM Jaya sedang mengupayakan jaringan air perpipaan untuk fasilitas kesehatan di DKI Jakarta. Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan bahwa pihaknya juga masih memetakan kantor-kantor pemerintah yang menggunakan air tanah.
"Ini akan kami petakan terlebih dahulu. Kami akan mulai sosialisasi ke tingkat kelurahan, kecamatan, dan instansi pemerintah," kata Arief kepada wartawan di Hotel Sahid Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Arief juga akan meminta jajaran terkait, seperti Asisten Pembangunan dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Provinsi DKI Jakarta untuk memetakan kantor-kantor yang masih menggunakan air tanah. PAM Jaya akan mengupayakan sambungan tanpa biaya kepada semua rumah sakit umum daerah (RSUD) dan puskesmas di Jakarta.
Nantinya RSUD atau puskesmas hanya tinggal menghubungkan (plug-in) secara teknis, tanpa biaya tambahan. "Kami juga sedang melakukan inventarisasi terhadap rumah sakit atau puskesmas yang belum menggunakan air bersih dari PAM," ujarnya.
Setelah sosialisasi, Arief menerangkan bahwa pemasangan akan dimulai dari wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Ia menjelaskan, tahun ini Jakarta akan menerima pasokan air 600 liter per detik dari Jatiluhur yang mulai beroperasi akhir November atau awal Desember.
Arief juga menyampaikan, pihaknya telah membangun reservoir berkapasitas 20 juta liter di Cilincing dan 5 juta liter di Pondok Kopi. Dia berharap pada akhir November atau awal Desember pihaknya bisa melakukan peresmian.
"Setelah sosialisasi ini, pemasangan akan dimulai dari wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Tahun ini kita akan menerima pasokan 600 liter per detik dari Jatiluhur, yang akan mulai beroperasi akhir November atau awal Desember," ucapnya.
"Kami telah membangun reservoir berkapasitas 20 juta liter di Cilincing dan 5 juta liter di Pondok Kopi. Semoga akhir November atau awal Desember ini kita bisa melakukan peresmian," pungkasnya.