Panglima Militer Israel Bersumpah Hantam Keras Iran Jika Membalas

Panglima Militer Israel Bersumpah Hantam Keras Iran Jika Membalas

Panglima militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, bersumpah untuk menghantam Iran "dengan sangat keras", jika negara itu membalas serangan Israel pada 26 Oktober lalu.

Serangan udara Israel yang diklaim menargetkan fasilitas dan aset militer Iran itu merupakan pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang melibatkan sekitar 200 rudal yang sebagian besar diklaim oleh Tel Aviv berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.

Jika Iran kembali membalas serangan Israel, maka siklus balas-membalas serangan tidak akan berakhir di kawasan tersebut sejak beberapa bulan lalu.

"Jika Iran melakukan kesalahan dengan meluncurkan serangan rudal lagi ke Israel, kita akan sekali lagi mengetahui cara menjangkau Iran… dan menyerang dengan sangat, sangat keras," tegas Halevi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (30/10/2024).

Saat berbicara dengan para personel militer Israel yang terlibat dalam serangan akhir pekan itu, Halevi menyebut bahwa beberapa target telah dikesampingkan "karena kita mungkin perlu melakukan hal ini lagi".

"Peristiwa ini belum berakhir; kita masih berada di tengah-tengahnya," katanya, menurut pernyataan yang dirilis militer Israel pada Selasa (29/10).

Pada Sabtu (26/10) waktu setempat, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara menjelang fajar terhadap target-target militer dan fasilitas produksi rudal Iran sebagai pembalasan atas serangan rudal besar-besaran pada awal bulan ini.

Simak Video Jika Iran Menyerang, Israel Akan Balas dengan Sangat Keras!

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Iran mengonfirmasi serangan Israel menargetkan situs-situs militer di area sekitar Teheran dan beberapa wilayah lainnya di negara tersebut. Namun mereka mengklaim serangan Tel Aviv itu hanya menyebabkan "kerusakan terbatas" di beberapa lokasi akibat aktivasi pencegatan oleh sistem pertahanan udara.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dalam postingan media sosial X memperingatkan bahwa serangan Israel "tidak boleh dilebih-lebihkan atau diremehkan". Dia juga menggambarkan serangan udara itu sebagai "salah perhitungan", tanpa menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya.

Sementara Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataan pada Senin (28/10), menuding Iran berusaha mengembangkan "persediaan" bom nuklir yang bertujuan untuk menghancurkan negaranya.

"Israel sedang berusaha mengembangkan persediaan bom nuklir untuk menghancurkan kita, dilengkapi dengan rudal jarak jauh, rudal antarbenua yang sedang coba dikembangkan oleh Iran," sebutnya.

Simak Video Jika Iran Menyerang, Israel Akan Balas dengan Sangat Keras!

[Gambas Video 20detik]

Sumber