Parpol Diprediksi Dukung Prabowo Lagi pada Pilpres 2029 meski Threshold Dihapus

Parpol Diprediksi Dukung Prabowo Lagi pada Pilpres 2029 meski Threshold Dihapus

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, pesimistis Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 diikuti banyak calon presiden meski ambang batas pencalonan presiden telah dihapus.

Salah satu alasannya, menurut Adi, partai-partai politik akan kembali merapat mendukung Presiden Prabowo Subianto yang punya peluang besar untuk menang lagi apabila kembali maju pada Pilpres 2029.

"Kalau Prabowo Subianto maju kembali untuk yang kedua kalinya di 2029, bisa dipastikan partai-partai yang punya tiket maju itu hanya akan merapat dengan Prabowo Subianto. Karena mereka itu sudah punya kalkulasi politik rasional. Kalau Prabowo maju, ya sudah hampir bisa dipastikan Prabowo akan menang kembali," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (13/1/2025).

"Artinya, partai-partai itu berpikir, ‘untuk apa maju pilpres, kalau kemudian harus pada akhirnya mengakui kemenangan Prabowo?’" ujar dia melanjutkan.

Adi menuturkan, meski di atas kertas sudah tidak ada ambang batas pencalonan presiden, tidak berarti partai politik akan mengusung jagoannya masing-masing pada Pilpres 2029.

Sebab, partai politik juga harus mempertimbangkan elektabilitas maupun kemampuan logistik untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden dari partai politik mereka.

Adi mengatakan, calon dari partai yang tidak sebesar PDI-P, Gerindra, dan Golkar pasti tidak akan memiliki figur dengan popularitas dan elektabilitas yang tinggi.

"Karena maju sebagai capres dan cawapres itu bukan hanya karena asal maju. Tapi mereka pasti punya kalkulasi yang rasional supaya menang. Wajar kalau kemudian sepertinya mereka itu di 2029 hanya akan merapat kepada capres-capres yang elektabilitas dan popularitasnya tinggi," tuturnya.

 

Maka dari itu, Adi menilai, meskipun di atas kertas sepertinya capres di 2029 bisa mencapai 8 orang pun, pada akhirnya yang maju hanya 2-3 orang saja.

Adi lantas mendorong partai-partai untuk berani mencalonkan capres sendiri, mengingat ada coattail effect (efek ekor jas) yang bisa diperoleh dari pencalonan capres.

"Karena ada kecenderungan partai yang bisa usung capres dan cawapres, pilegnya akan naik secara signifikan. Karena kita tahu pemilu kita kan serentak, pilpres dan pileg dilaksanakan bersamaan. Jangan takut kalah. Karena dalam praktik politik, kita kalah pemilu sekalipun nanti bakal dirangkul dan juga dapat menteri kok. Di situ saja kuncinya," imbuh Adi.

Sumber