Pasokan Makanan Menipis, Ratusan Warga di Kaki Gunung Lewotobi Terancam Kelaparan
KOMPAS.com – Ratusan warga Desa Riangbaring, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam kelaparan lantaran pasokan makanan mulai menipis.
Riangbaring merupakan salah satu desa yang berada di kaki Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini berstatus level IV awas.
Namun keberadaan desa ini di luar rekomendasi bahaya yang ditetapkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Sekretaris Desa Riangbaring, Matius Maku Wodo mengungkapkan dampak erupsi membuat aktivitas perekonomian warga lumpuh.
Akses warga terbatas. Sebab ketika hendak menuju wilayah Kabupaten Sikka maupun Flores Timur terhambat lantaran harus melewati radius bahaya.
“Warga sangat kesulitan di sini, ekonomi warga lumpuh,” ujar Matius saat dihubungi, Jumat (15/11/2024).
Matius mengungkapkan pascaerupsi dasyat Gunung Lewotobi Laki-laki pada Minggu (3/11/2024) malam, warga Desa Waiula dan Nawakote memilih mengungsi ke desa itu.
Mereka menetap di rumah-rumah warga. Tercatat, per hari ini, warga asal Waiula yang mengungsi sebanyak 88 jiwa dan Nawakote 7 jiwa.
Menurut Matius, sampai saat ini belum ada bantuan yang disalurkan oleh pemerintah. Justru bantuan yang datang dari warga Riangbaring yang berada di perantauan.
"Tapi stok bantuan yang ada mulai menipis dan warga terancam kelaparan. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah,” pintanya.