Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Gaza Dihormati

Paus Fransiskus Serukan Gencatan Senjata Gaza Dihormati

Paus Fransiskus menyerukan agar gencatan senjata yang berlangsung di Jalur Gaza dihormati. Pemimpin umat Katolik sedunia ini juga berterima kasih kepada para mediator yang membantu mewujudkan gencatan senjata tersebut, serta mengharapkan peningkatan bantuan kemanusiaan dan pemulangan semua sandera.

Seruan Paus Fransiskus ini, seperti dilansir AFP, Senin (20/1/2025), disampaikan tak lama setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai di Jalur Gaza pada Minggu (19/1) waktu setempat.

"Saya mengucapkan terima kasus kepada semua mediator," kata Paus Fransiskus di akhir doa Angelus yang diucapkannya pada Minggu (19/1) di Vatikan.

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam hasil penting ini. Saya berharap, sesuai kesepakatan, hal ini (gencatan senjata) segera dihormati oleh pihak-pihak yang terlibat dan agar seluruh sandera pada akhirnya bisa pulang untuk kembali memeluk orang-orang tercinta mereka," ucapnya.

"Saya banyak berdoa untuk mereka, dan keluarga mereka. Saya juga berharap bantuan kemanusiaan semakin cepat menjangkau… rakyat Gaza, yang memiliki begitu banyak kebutuhan mendesak," ujar Paus Fransiskus.

Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus mengharapkan agar perdamaian pada akhir bisa terwujud di kawasan tersebut.

"Baik Israel dan Palestina membutuhkan tanda-tanda harapan yang jelas. Saya berharap otoritas politik keduanya, dengan bantuan komunitas internasional, dapat mencapai solusi dua negara yang tepat," cetusnya.

"Semoga semua pihak mengatakan iya untuk berdialog, iya untuk rekonsiliasi, iya untuk perdamaian," tambah Paus Fransiskus.

Simak Video ‘PR Besar untuk Pulihkan Gaza Usai Gencatan Senjata’

[Gambas Video 20detik]

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS), ini dimulai pada Minggu (19/1) waktu setempat dan akan berlangsung selama enam pekan ke depan.

Gencatan senjata ini akan berlangsung dalam beberapa tahap, dengan mengatur penghentian pertempuran, penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan pembebasan para sandera Hamas yang ditukar para tahanan Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

Pada hari pertama gencatan senjata, Minggu (19/1), Hamas telah membebaskan tiga sandera perempuan Israel. Sebagai imbalannya, Tel Aviv membebaskan 90 tahanan Palestina dari penjara-penjara mereka.

Total 33 sandera yang ditahan Hamas sejak Oktober 2023 akan dibebaskan secara bertahap dalam waktu 42 hari ke depan. Sebagai pertukaran, ratusan tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel.

Gencatan ini ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi diakhirinya perang Gaza yang berkecamuk selama lebih dari 15 bulan terakhir, yang memicu kehancuran dan memakan banyak korban jiwa.

Simak Video’PR Besar untuk Pulihkan Gaza Usai Gencatan Senjata'

[Gambas Video 20detik]

Sumber