PDI-P: Kunjungan 7 Anggota KIM Plus Jadi Bukti Pramono Diterima Komponen Partai
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung dianggap mudah diterima oleh partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Ketua DPC PDI-P Jakarta Timur sekaligus Sekretaris Fraksi DPRD Jakarta, Dwi Rio Sambodo mengatakan kedatangan tujuh anggota partai KIM Plus ke kediaman Pramono hari ini merupakan buktinya.
"Ini membuktikan bagaimana Mas Pramono Anung diterima oleh seluruh komponen termasuk para elite partai yang tergabung dalam KIM Plus," ujar Dwi Rio saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Rio menilai, kedatangan tujuh anggota KIM Plus itu menunjukan bukti silaturahmi yang tetap berjalan meski PDI-P tidak tergabung di KIM.
"Silaturahmi itu baik, sangat disarankan sebagai bentuk saling mendoakan dalam tradisi atau budaya bangsa kita yang kenal dengan gotong royong, atau yang tren hari ini disebut sebagai kolaborasi," ujarnya.
Menurut Rio, tujuh anggota KIM Plus yang datang tersebut memposisikan diri mereka tanpa membawa embel-embel partai.
"Kita perlu tahu mungkin saja possinya sebagai pribadi-partai elite partai bukan mengatasnamakan koalisi KIM Plus, prinsipnya oke saja sejauh tentu saja untuk kebaikan membangun Jakarta," katanya.
Rio memastikan, Pramono Anung bersama calon wakil gubernur Rano Karno akan tetap fokus pada prinsip serta menjalankan program dan janji mereka.
Terlepas dari aspirasi yang disampaikan oleh anggota KIM Plus, lanjut Rio, Pram dan Doel akan tetap memprioritaskan perjuangan mereka untuk kesejahteraan warga Jakarta.
"Saya yakin, Mas Pram dan Bang Doel akan tetap fokus dan konsisten terhadap agenda dan program yang mereka tuangkan dalam janji-janji kampanyenya," kata dia.
Untuk diketahui, calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menerima tujuh tamu anggota Koalisi Indonesia Maju di kediamannya, di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis.
Mereka adalah Muhammad Ishaq dan Abdul Hakim dari PPP, Nafiudin dari Nasdem, Ahmad Faisal asal PSI, Riko dari PAN, Ahmad Syukri dan Okto Fudin dari PKB.
Ketujuh politisi itu mengenakan baju berwarna khas partai mereka masing-masing. Namun, pada baju tersebut tak ada simbol partai mereka.