PDI-P Sambut Dukungan 7 Anggota KIM ke Pramono-Rano
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPC PDI-P Jakarta Timur sekaligus Sekretaris Fraksi DPRD Jakarta, Dwi Rio Sambodo menyambut silaturahmi dari tujuh anggota Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang berkunjung ke kediaman calon gubernur nomor urut 3, Pramono Anung.
"Prinsipnya kami menghargai setiap aspirasi dan silaturahmi yang dibangun oleh teman teman dari unsur KIM Plus dalam event Pilkada 2024," ucap Dwi Rio saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/10/2024).
Rio menuturkan, kunjungan dari anggota KIM Plus itu merupakan bentuk sikap dan bukti komitmen PDI-P untuk mempersembahkan politik yang bahagia di Pilkada 2024.
"Ini sebuah sikap dan bukti komitmen kami untuk mempersembahkan politik yang bahagia tanpa isu isu SARA dan hoaks yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan kita," jelasnya.
Rio memastikan, Pramono Anung bersama calon wakil gubernur Rano Karno akan tetap fokus pada prinsip serta menjalankan program dan janji mereka.
Terlepas dari aspirasi yang disampaikan oleh anggota KIM Plus, lanjut Rio, Pram dan Doel akan tetap memprioritaskan perjuangan mereka untuk kesejahteraan warga Jakarta.
"Saya yakin, Mas Pram dan Bang Doel akan tetap fokus dan konsisten terhadap agenda dan program yang mereka tuangkan dalam janji-janji kampanyenya," kata dia.
Rio berharap, momen Pilkada ini dapat menciptakan suasana yang kondusif dan memberi ruang ekspresi bagi setiap orang dalam menentukan pilihannya.
"Sejatinya tetap menciptakan suasana yang kondusif, memberi ruang ekspresi yang bertanggung jawab dan tidak diskriminatif serta menjadi contoh bagi daerah ataupun kota lainnya di Indonesia," jelas dia.
Untuk diketahui, calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menerima tujuh tamu anggota Koalisi Indonesia Maju di kediamannya, di Cipete, Jakarta Selatan, Kamis.
Mereka adalah Muhammad Ishaq dan Abdul Hakim dari PPP, Nafiudin dari Nasdem, Ahmad Faisal asal PSI, Riko dari PAN, Ahmad Syukri dan Okto Fudin dari PKB.
Ketujuh politisi itu mengenakan baju berwarna khas partai mereka masing-masing. Namun, pada baju tersebut tak ada simbol partai mereka.